SajianSedap.com - Seperti kita ketahui, makan nasi sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia.
Padahal sudah banyak jenis beras, tetap saja nasi putih yang jadi idaman.
Bahkan mau pakai beras murah yang penting harus ada nasi putih di meja makan.
Apalagi saat ini walau harga beras tengah tinggi, tak menyurutkan masyarakat untuk tidak membeli.
Himbauan Pemerintah untuk mengganti bahan makanan dari padi tersebut dengan singkong pun seolah tidak digubris.
Walau bikin kenyang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait konsumsi nasi putih.
Tak jarang sudah banyak masyarakat termasuk public figure yang menjauhi makan nasi.
Salah satunya penyanyi terkenal, Andien.
Tak tanggung-tanggung, sudah 14 tahun Andien tidak lagi mengonsumsi nasi.
Terutama saat dirinya bisa lolos dari kejamnya kanker payudara.
Pemilik nama lengkap Andini Aisyah Haryadi ini padahal dikenal dengan gaya hidup sehatnya yang konsisten dilakukan dan kerap dibagikan kepada penggemarnya.
Termasuk kebiasaannya yang tidak lagi mengonsumsi nasi sejak 2009.
Sejak 14 tahun lalu, Andien mengaku asupan karbohidratnya ubi atau kentang.
Menurutnya, nasi itu mengandung gula yang sangat tinggi.
“Nasi mengandung gula tinggi banget, aku dasarnya ingin membatasi gula, tidak mengonsumsi berlebihan gula tadi,” ujar Andien.
Tak heran, dengan pola makan tersebut, Andien pun selamat dari kanker payudara yang diidapnya.
Lalu benarkah makan nasi jadi penyebab kanker?
Melansir CNN Indonesia yang mengutip Telegraph, beberapa ilmuwan mengungkapkan nasi mengandung arsenik yang bersifat karsinogenik bagi tubuh.
Penelitian ini dilakukan oleh ilmuwan dari Queen University di Belfast, Irlandia Utara.
Berdasar penelitian tersebut, orang-orang yang terlalu banyak mengonsumsi nasi berisiko tinggi untuk menghadapi bahaya dari arsenik.
Kandungan arsenik dalam tubuh akan menyebabkan penyakit paru-paru dan kanker kandung kemih.
"Paparan tinggi arsenik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk masalah perkembangan, penyakit jantung, diabetes dan kerusakan sistem saraf. Namun yang paling berbahaya adalah kanker paru-paru dan juga kanker kandung kemih," ucap Andy Meharg, profesor tanaman dan ilmu tanah di Queen's Institute untuk Global Food Security.
Baca Juga: 3 Bahan yang DILARANG Dicampurkan ke Nasi Putih, No. 2 Enak Tapi Lama-lama Bikin Sekarat
Untuk mengatasi masalah ini, para ilmuwan memiliki solusi sederhana.
Solusinya bisa dilakukan hanya dengan mengubah cara masaknya.
Menurut studi, mereka memasak beras menjadi nasi dengan menggunakan coffee percolator atau cerek yang digunakan untuk menyeduh kopi.
Dengan cara ini, arsenik dalam beras bisa menghilangkan senyawa tersebut sampai 85 persen.
"Ini adalah terobosan sebagai solusi mengurangi arsen anorganik dalam makanan," katanya.
"Dalam penelitian, kami pikirkan kembali metode memasak nasi untuk mengoptimalkan penghapusan arsen anorganik. Dan kami temukan bahwa dengan teknologi peresapan, di mana air rebusan terus melewati beras dalam aliran konstan, kita bisa memaksimalkan penghilangan kandungan arsenik."
Menurut European Food Standards Authority, beras mengandung arsenik 10 kali lebih tinggi dibanding makanan lain.
Hal ini juga disebabkan karena padi adalah satu-satunya tanaman utama yang tumbuh dalam kondisi sawah 'banjir' (tergenang air).
Hal ini akan menyebabkan tingginya kandungan arsenik anorganik yang biasanya terperangkap dalam di tanah kaya mineral.
Arsenik yang 'tergenang' di air sawah inilah yang akan terserap oleh tanaman.
Baca Juga: Jangan Lama-lama di Kulkas, Nasi Sisa Kemarin Sebaiknya Segera Dimakan pada Waktu Ini!
Sebagian artikel ini telah tayang di CNN Indonesia dengan judul "Benarkah Makan Nasi Bisa Sebabkan Kanker?"
KOMENTAR