SajianSedap.com - Mi basah adalah salah satu jenis makanan jadi yang siap diolah.
Ini adalah mi dengan tekstur yang lembut dan berair yang biasanya digunakan pada hidangan seperti mi kuah, mi goreng, dan hidangan mie lainnya.
Makanan jadi seperti mi basah biasanya memudahkan persiapan masakan, karena Anda hanya perlu merebusnya sebentar atau mengolahnya sesuai resep untuk membuat hidangan mi yang lezat.
Mi basah tersedia dalam berbagai bentuk, seperti mi telur, mi beras, mi jagung, dan masih banyak lagi, sehingga Anda dapat memilih sesuai dengan preferensi Anda dalam hal rasa dan tekstur.
Untuk mendapatkannya, di pasar sampai supermarket banyak tersedia beragam jenis mi basah untuk Anda pilih sesuai preferensi.
Namun saat membeli mi basah, penting untuk memperhatikan keamanannya.
Sebab tak sedikit penjual nakal yang mencampur dengan zat berbahaya agar mi lebih awet namun berisiko membahayakan bagi kesehatan.
Jadi simak berikut ini ciri-ciri mi basah yang berbahaya agar tak keliru saat membelinya.
Mi basah yang dibahas kali ini adalah mi yang biasa digunakan untuk membuat bakso atau mi ayam.
Kalau kamu berencana membuat olahan mi basah, ada baiknya kamu mengetahui cara memilih mi bebas formalin dan zat berbahaya untuk tubuh lainnya.
Dilansir dari buku “Perencanaan usaha mie basah” (2021) oleh Tian terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, berikut cara pilih mi basah yang benar.
Baca Juga: 3 Ciri-ciri Keju yang Pantang untuk Dibeli, Nomor 1 Sering Bikin Ibu-ibu Terkecoh saat Beli
Dalam buku tersebut menyarankan untuk tidak membeli mi basah dengan aroma yang agak menyengat.
Pasalnya, bisa jadi mi dengan ciri-ciri tersebut mengandung formalin.
Mi basah yang diawetkan dengan formalin biasanya tidak mudah rusak.
Mi basah dengan ciri tersebut tidak mudah basi sampai dua hari di tempat terbuka.
Selain itu, mi tersebut bisa bertahan lebih dari 15 hari, jika ditaruh di lemari es.
Selain itu, kamu juga perlu menghindari mi basah yang tidak lengket sekaligus mengilap.
Pasalnya, mi tersebut bisa jadi mengandung formalin atau zat berbahaya lainnya.
Ditambahkan dari buku “Bisnis Laris Manis: Bakso” (2021) oleh Sufi S.Yahyono terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, hindari memilih mi basah dengan warna kuning yang mencolok.
Hal tersebut bisa jadi mi tersebut mengandung zat pewarna yang berlebihan dengan kualitas yang kurang bagus.
Mulai sekarang perhatikan baik-baik ya tiap kali membeli mi basah di pasar atau supermarket.
Jangan sampai salah lagi yang bisa berisiko berbahaya bagi kesehatan.
Buku “Membuat Mi dan Olahannya” karya Redaksi Saji terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, menuliskan cara menyimpan mi basah homemade.
Cara sederhananya, yakni dengan menyimpannya di wadah kedap udara. Kemudian, masukkan di kulkas supaya lebih awet.
Selama penyimpanan, pastikan wadah selalu tertutup rapat agar tak ada air yang menetes di adonan mi.
Tetesan air dapat membuat tekstur mi menjadi lembek dan lengket. Saat diolah, mi pun jadi mudah hancur.
Sementara dilansir dari buku “Kursus Wirausaha - Mi Ayam Gerobak & Bakmi Resto” karya Yuyun Alamsyah terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, mi basah pun dapat disimpan dengan cara dibungkus menggunakan plastik kering. Lalu, masukkan ke lemari es agar awet.
Jika ingin lebih aman, masukkan mi basah ke wadah kedap udara sebelum disimpan di kulkas. Metode ini dapat membuat mi bertahan hingga tiga hari.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jangan Pilih Mi Basah yang Tidak Lengket, Ini Sebabnya
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR