Persisnya, situs arkeologi di wilayah Danau Sentani.
Ternyata di tempat tersebut selain alat batu tokok sagu, ditemukan juga wadah gerabah, nih.
Perkiraan temuan itu menunjukkan bahwa papeda ada sejak 3.000 tahun silam.
Alat lain untuk mengolah sagu menjadi bubur papeda adalah perkakas belangan.
Papeda menjadi sohor di Papua sampai kini.
Alhasil, nama papeda pun sempat dipelesetkan untuk memberi gambaran kondisi aman di Papua.
Yakni papeda dipelesetkan menjadi "Papua Penuh Damai".
Bagi masyarakat di Papua dan Maluku, papeda bukan sekadar makanan.
Bahkan, papeda dihormati dan disakralkan karena kerap dihidangkan dalam upacara-upacara adat.
Salah satunya, papeda kerap disajikan dalam upacara Watani Kame.
KOMENTAR