SajianSedap.com - Santan adalah bahan masakan yang banyak sekali digunakan dalam berbagai olahan masakan Indonesia.
Bahan ini terkenal mampu memberikan sensasi rasa gurih pada masakan serta memperkuat kelezatan rasa yang ada.
Santan juga mampu memberikan warna putih yang alami untuk masakan, seperti di lontong opor, garang asem hingga lodeh.
Di pasaran, terdapat dua jenis santan yakni santan instan kemasan dan santan yang dibuat sendiri dengan memeras kelapa parut.
Banyak orang memilih menggunakan santan kemasan karena kepraktisannya yang siap digunakan langsung.
Dengan santan kemasan, Anda tinggal membuka kemasannya dan langsung siap digunakan, membuat proses memasak menjadi lebih cepat dan efisien.
Juga santan kemasan memiliki umur simpan yang lebih lama daripada santan kelapa segar sehingga bisa menjadi stok jangka lama.
Meski begitu, penting untuk membeli santan kemasan yang masih layak digunakan.
Beberapa kondisi dan hal bisa menyebabkan santan dalam kemasannya rusak.
Nah, Anda bisa mengetahuinya dari beberapa hal berikut ini. Yuk lihat agar Anda tak salah dalam membelinya.
Berikut ini hal yang harus diperhatikan saat membeli santan kemasan yang masih berkualitas baik.
Baca Juga: Ciri-ciri Air Kemasan yang Terkontaminasi, Cek Sebelum Diteguk
Kemasan santan yang rusak mungkin terlihat bengkok, terlipat, atau memiliki bekas tekanan yang tidak semestinya.
Ada kemungkinan adanya sobekan, goresan, atau bahkan lubang kecil pada kemasan santan.
Segala bentuk kerusakan itu dapat mempengaruhi kualitas santan, jadi jauhi membeli santan kemasan dengan kondisi tersebut.
Jika kemasan terlihat terlalu mengembang, itu bisa menandakan adanya masalah di dalamnya.
Sebaliknya, kemasan yang terlalu tertekan juga bisa menunjukkan kerusakan pada santan kemasan.
Jika kemasan santan sudah melewati tanggal kedaluwarsa yang tertera, ada kemungkinan besar bahwa kualitasnya sudah terganggu.
Meski kondisi kemasan terlihat bagus, Anda juga perlu memperhatikan kondisi santannnya.
Santan yang sehat biasanya memiliki warna yang khas. Jika warnanya berubah menjadi tidak lazim, seperti kecoklatan atau warna yang tidak sesuai, itu bisa menjadi tanda kerusakan.
Lalu letika membuka kemasan santan, bau yang tidak biasa, seperti bau asam atau bau tidak sedap, bisa menjadi indikator adanya pembusukan.
Jika menemukan salah satu tanda-tanda di atas, sebaiknya hindari untuk menggunakan santan tersebut demi keselamatan dan kualitas masakan Anda.
Penting juga untuk menyimpan santan kemasan di tempat yang tepat, seperti ruangan yang sejuk dan kering, serta memeriksa tanggal kedaluwarsa sebelum memutuskan untuk menggunakannya.
Ada dua jenis santan yang bisa digunakan untuk memasak, yakni santan kental dan santan cair.
Walau sama-sama santan, tetapi kedua santan ini berbeda cara penggunannya.
Santan kental yang lebih pekat bisa digunakan untuk membuat sajian seperti nasi uduk atau aneka dessert berkuah santan.
Sementara, santan cair bisa digunakan untuk memasak lodeh ataupun opor ayam.
Meski begitu, ada pula resep yang menggunakan dua jenis santan sekaligus.
Jika begitu, maka masaklah bahan menggunakan santan cair terlebih dulu. Kemudian, baru masukkan santan kental lalu masak sambil diaduk.
*Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence (AI)).
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR