SajianSedap.com - Sase Lovers mungkin pernah mendengar masoyi?
Masoyi ini terkenal dengan sebutan "harta karun dari timur Indonesia".
Tumbuhan luar biasa ini nilai ekonominya lumayan tinggi dan permintaan pasarnya pun cukup besar.
Jenis bumbu yang satu ini memang tak terlalu sering dipakai pada ragam masakan Nusantara.
Namun rempah yang masih “kerabat” dengan kayumanis ini memiliki aroma khas dan dapat menyumbangkan warna merah pada masakan.
Mesoyi atau masoi (Cryptocarya massoia) merupakan sejenis pohon yang masih satu kerabat dengan kayumanis.
Pohon ini banyak terdapat di Papua, yang oleh warganya disebut aikor atau aikori.
Pohonnya dapat tumbuh cukup tinggi, bisa mencapai 25 meter.
Uniknya, pohon ini menebarkan aroma wangi karena mengandung minyak atsiri, sehingga kulit kayunya kerap digunakan sebagai rempah.
Bagian masoyi yang paling banyak digunakan adalah kulit batang dan batangnya (kayu).
Selain sebagai penghasil minyak atsiri dan rempah penyedap makanan, kulit batang masoyi juga sering digunakan sebagai pelengkap pembuatan jamu.
Disamping itu juga sebagai bahan pengharum seperti kemenyan.
Selain itu, masoyi pun telah dikembangkan untuk industri perisa (flavor) makanan, kosmetik, dan sebagai obat penenang.
Dilansir dari Green Indonesia, di Jawa, minyak yang dihasilkan dari ekstraksi kulit batang masoyi digunakan untuk obat murus dan kejang perut pada wanita hamil, serta minyak oles penghangat badan.
Di Jerman, minyak masoyi digunakan untuk bahan campuran minuman keras dan sebagai pewangi sabun.
Di Eropa, minyak masoyi digunakan sebagai flavor, agar makanan memiliki aroma seperti kelapa.
Selain itu, di Amerika minyak masoyi digunakan sebagai flavor es krim.
Wow banyak juga ya negara tetangga yang meamanfaatkan rempah ini.
Untuk masakan, kulit kayu masoyi kerap digunakan sebagai campuran pewarna merah, yang diambil bagian pegagannya.
Kulit kayunya, selain digunakan sebagai rempah pada masakan, juga kerap digunakan sebagai campuran jamu pasca persalinan atau ratus wangi.
Pada masakan, penggunaan masoyi tak perlu terlalu banyak, cukup 2-3 cm saja untuk menghadirkan aroma dan warna kemerahan pada masakan.
Di Indonesia, masoyi digunakan sebagai rempah masakan dan minuman tradisional, di antaranya malbi yang menggunakan bahan utama daging, soto berkuah santan, tongseng, dan bandrek.
Baca Juga: Wedang Secang Kolang Kaling Pas Jadi Minuman Hangat Saat Musim Hujan
Siapa yang suka menggunakan masoyi?
KOMENTAR