Menurut Karina, ada penelitian di Srilangka yang mencoba mencari cara memasak beras dan bisa menurunkan kadar glukosanya.
Karina menerangkan, di dalam beras terdapat pati resisten atau tidak dapat dicerna dan pati yang bisa dicerna.
Cara memasak beras dengan teknik ini bisa meningkatkan kadar pati resistennya sehingga tidak bisa dicerna tubuh dan otomatis akan terbuang.
Untuk memasak nasi rendah kalori dibutuhkan sejenis lemak pencipta pati yang tidak dapat dicerna atau resisten.
Lemak tersebut bisa didapatkan dari minyak kelapa murni.
"Dengan sendirinya kadar karbodhirat yang diserap tubuh juga turun. Dari penelitian itu, saat memasak beras ditambahkan minyak kelapa sekitar 3 persen dari berat beras yang dimasak. Misalnya setengah cup beras bisa ditambahkan 1 sendok teh minyak kelapa," ungkap Karina seperti dikutip dari kanal YouTube IPB TV.
Molekul minyak kelapa akan berinteraski dengan kandungan pati selama proses memasak dan akan masuk ke dalam butiran pati.
Hal ini akan mengubah struktur pati sehingga menjadi resisten terhadap enzim pencernaan.
Pati resisten tidak bisa terurai dalam usus halus sehingga tidak menghasilkan gula dan berdampak berkurangnya jumlah gula yang masuk ke dalam darah.
Dia menambahkan, setelah nasi matang jangan langsung dimakan dalam kondisi panas.
Tapi dimasukan ke dalam lemari es selama 12 jam baru dihangatkan jika akan dimakan.
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR