SajianSedap.com - Sarden kaleng menjadi alternatif santapan di rumah.
Ditambah lagi kini semakin banyak varian produk ini di pasaran.
Jadi bisa dipilih dan dinikmati sesuai selera.
Banyak yang membeli sarden kerap dibuat bingung.
Terutama saat sudah membeli dan mendapatkan bahwa kaleng sudah ada yang penyok.
Tapi hal tersebut ternyata bukan masalah menurut para ahli.
Paling penting adalah memperhatikan beberapa hal ini.
Kemasan kaleng pada sarden digunakan untuk menghalau makanan dari bakteri dan jamur masuk ke dalam makanan.
Namun, tidak sedikit kaleng yang jadi penyok saat proses distribusi atau setelah dijual di pasar.
Menurut Suki Hertz, seorang profesor nutrisi dan kemanan makanan untuk Culinary Institute of America, tingkat keparahan kaleng yang penyok akan memengaruhi kualitas produk.
"Jika itu hanya penyok kecil di bagian lain pada kaleng. Itu tidak akan mempengaruhi makanan di dalamnya," ujar Hertz.
Baca Juga: Resep Ikan Patin Kuah Tempoyak, Menu Tradisional Khas Melayu yang Tersaji Dengan Rasa Unik
Hertz juga mengungkap jika bagian yang penyok terdapat lapisan logam, maka makanan ini akan lebih mudah patogen seperti bakteri dan virus.
Pada keadaan ini, makanan tak lagi layak dikonsumsi.
Meski demikian, ada beberapa kaleng yang penyok namun sukar terlihat dengan mata telanjang.
Menurut Departemen Pertanian AS, makanan kaleng yang penyok bisa menyebabkan keracunan yang menyerang sistem saraf.
Gejala keracunan atau botulisme ini termasuk penglihatan ganda, kelopak sayu/lemas, sulit menelan dan sulit bernapas.
Pada taraf yang ekstrem, kaleng bocor atau menggembung bisa menjadi tanda kualitas makanan telah rusak.
Solusinya, kita perlu meneliti dulu keadaan kaleng sebelum membeli.
Pastikan keselamatan segel serta perhatikan apakah kaleng menggelembung.
Setelah tahu membeli jenis sarden yang baik, jangan lupa lakukan trik ini agar 1000 kali lebih enak.
Baca Juga: Manfaat Ikan Belanak, Ikan Air Payau yang Kaya Gizi Jika Dikonsumsi
KOMENTAR