SajianSedap.com - Momen 12.12 selalu jadi hal yang ditunggu setiap tahunnya.
Periode yang sering disebut Harbolnas ini memang jadi incaran masyarakat.
Apalagi kalau banyak barang yang dijual secara daring dengan harga miring.
Mulai dari perabotan rumah sampai alat kecantikan kerap diserbu hingga habis dalam hitungan menit.
Bahkan tak jarang ada promo dari sebuah platform yang menjual mobil hanya dengan mengeluarkan uang ribuan rupiah saja.
Tak cuma itu, tawaran diskon dari berbagai platform berbelanja yang membuat seseorang semakin tergiur memesan barang tersebut meski sebetulnya tidak butuh.
Jika Sase lovers termasuk orang yang kecanduan belanja online, bahkan melakukannya sebagai kegiatan harian, berhati-hatilah karena kamu mungkin menderita gangguan mental.
Melansir Kompas.com, sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Comprehensive Psychiatry mencatat bahwa dari 122 orang yang mengalami ‘buying-shopping disorder (BSD)’ atau gangguan pembelian-belanja, 34 persen di antaranya juga memiliki gejala kecanduan belanja online.
Para peneliti studi juga menemukan bahwa mereka yang kecanduan belanja online cenderung menderita depresi dan kecemasan.
Menurut penelitian, BSD ditandai dengan kesenangan ekstrem dengan keinginan untuk membeli/berbelanja, serta keinginan yang tak tertahankan untuk memiliki barang-barang konsumsi.
Pasien-pasien BSD membeli lebih banyak barang-barang konsumsi daripada yang mereka lebih mampu.
Barang-barang yang dibeli juga seringkali tidak diperlukan atau tidak sering digunakan.
Para peneliti yang berasal dari Hannover Medical School, Jerman, mengusulkan agar BSD ditetapkan sebagai kondisi kesehatan mental tersendiri.
Studi tersebut juga menekankan bahwa BSD terjadi pada sekitar 5 persen orang dewasa di negara-negara berkembang.
Menekankan hal serupa, psikoterapis di Hannover Medical School, Dr Müller mengatakan, ini adalah saatnya BSD dipisahkan dari kondisi kesehatan mental lainnya dan perlu ada pengetahuan lebih mengenai BSD yang disampaikan melalui internet.
BSD, terutama yang dilakukan melalui pengisian formulir online, bisa mengakibatkan lingkaran hasrat ekstrem untuk membeli barang-barang dan mendapatkan kepuasan ketika menghabiskan uang.
Karena pecandu belanja kemungkinan besar memiliki kecenderungan untuk menimbun barang, mereka seringkali menimbulkan kekacauan. Mereka kerap menghabiskan uang melebihi jumlah yang bisa mereka bayar sehingga hal itu seringkali menimbulkan kesusahan yang ekstrem. Lalu, apa saja gejala kecanduan belanja online? Berikut gejala-gejala klasiknya:
- Berbelanja ketika merasa marah atau frustrasi.
- Tidak memiliki kontrol terhadap kebiasaan berbelanja.
- Memiliki konflik dengan orang-orang terdekat akibat perilaku belanja mereka.
- Merasa bersalah dan malu setelah pelesiran berbelanja
- Mengalami kecemasan dan euforia saat berbelanja.
Baca Juga: Enggak Bakal Bikin Uang Belanja Cepat Habis, Ternyata Begini Tips Membuat Sup Daging Irit Rasa Sedap
Untuk mengatasi gangguan tersebut, kita bisa mengatasi deretan makanan ini.
Tentunya agar kesehatan mental tetap terjaga.
Melansir Halodoc, setidaknya ada 3 makanan yang bisa mengatasi masalah mental
Prebiotik adalah senyawa natural pada makanan yang tidak dapat dicerna dan secara alami ditemukan di usus.
Keberadaan prebiotik mendorong pertumbuhan bakteri baik, sedangkan probiotik adalah bakteri baik yang hidup di usus.
Sumber makanan yang mengandung prebiotik dan probiotik dibutuhkan untuk memastikan kesehatan usus dan juga kesehatan mental.
Yoghurt adalah sumber probiotik terbaik, begitu juga dengan makanan fermentasi seperti miso, kimchi, dan kombucha.
Sedangkan sauerkraut, buttermilk, dan beberapa keju, seperti cheddar, mozarella, dan Gouda, adalah sumber lainnya.
Sedangkan makanan yang kaya akan prebiotik termasuk kacang-kacangan, polong-polongan, oat, bawang putih, bawang merah, beri, dan pisang.
Buah dan sayur mengandung prebiotik, vitamin, mineral, dan antioksidan. Misalnya, magnesium yang ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan, dan salmon.
Sedangkan vitamin C yang terdapat dalam brokoli, jeruk, dan kangkung, dapat membantu mengurangi kecemasan.
Baca Juga: 4 Cara Memilih Telur dengan Kualitas Terbaik, No. 3 Sering Diabaikan Ibu-ibu Kalau Belanja Di Warung
Buah dan sayur juga merupakan sumber serat alami yang dapat meredakan kecemasan.
Buah dan sayur adalah makanan yang baik untuk bakteri usus.
Saat bakteri usus diberi makan oleh nutrisi ini, mereka akan berkembang biak.
Dengan perkembangan tersebut, bakteri usus dapat membangun suasana hati dan membuatmu merasa lebih baik, sehingga risiko peradangan akan rendah.
Rempah-rempah bebas kalori dan beraroma, dan memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan otak dan usus.
Salah satu kombinasi bumbu andalan adalah kunyit dengan sedikit lada hitam. Lada hitam mengaktifkan senyawa kurkumin dalam kunyit yang memiliki manfaat antioksidan dan antiinflamasi.
Mencampurkan kunyit dalam smoothie atau sup adalah cara sederhana untuk mendapatkan manfaat pada makanan/minuman yang kamu konsumsi.
Bubuk kari, bubuk cabai, dan biji jintan adalah rempah-rempah lain yang memiliki kadar antioksidan tinggi dan baik untuk kesehatan mental.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kecanduan Belanja Online, Bisa Jadi Tanda Gangguan Mental"dan Halodoc dengan judul "3 Makanan untuk Kesehatan Mental Lebih Baik"
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Source | : | Kompas.com,HaloDoc |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR