Paprika juga membantu karena mengandung vitamin B6 yang dibutuhkan untuk membuat hemoglobin, protein yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Paprika kaya akan antioksidan, yang dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik dan perlindungan terhadap kondisi seperti penyakit jantung dan kanker.
Misalnya, paprika kaya akan vitamin antioksidan termasuk vitamin C, E, dan beta-karoten.
Mereka juga memasok polifenol dalam jumlah melimpah, senyawa tanaman pelindung ini termasuk lutein, quercetin dan capsanthin, yang terakhir ini sangat kaya akan paprika merah matang.
Menjadi pembangkit tenaga antioksidan menunjukkan bahwa paprika menawarkan kapasitas anti-inflamasi yang kuat dan cenderung menurunkan risiko penyakit kronis.
Sayangnya, hingga saat ini penelitian berskala besar yang secara khusus mengamati konsumsi paprika terhadap kejadian penyakit kronis, masih kurang.
Temuan menarik dari penelitian pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi paprika mungkin efektif dalam mencegah kehilangan ingatan pada penderita Alzheimer.
Senyawa dalam paprika matang tampaknya menghambat enzim yang melepaskan protein amiloid – protein ini bertanggung jawab untuk terakumulasi di sekitar serabut saraf dan berkontribusi terhadap risiko Alzheimer.
Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa mungkin banyak senyawa tanaman dalam paprika termasuk fenol, karotenoid, dan flavonoid yang mungkin bertanggung jawab atas temuan ini.
Penelitian pada hewan menunjukkan paprika membantu pengelolaan gula darah.
Namun, meskipun semakin banyak bukti yang mendukung polifenol, yang ditemukan pada tanaman seperti paprika, yang memiliki pengaruh menguntungkan pada gula darah dan tampaknya membantu mengurangi risiko diabetes, diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia.
Penelitian di masa depan diharapkan dapat memberikan wawasan tentang seberapa efektif asupan makanan kaya polifenol.
Apakah paprika aman untuk semua orang?
Paprika adalah salah satu makanan sehat bagi kebanyakan orang, meskipun beberapa orang memilih untuk menghindarinya karena menganggap paprika sulit dicerna dan dapat memicu sakit maag.
Yang lainnya, mengalami gejala alergi, meskipun hal ini jarang terjadi, dengan reaktivitas silang lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki alergi serbuk sari.
Baca Juga: Manfaat Ikan Belanak, Ikan Air Payau yang Kaya Gizi Jika Dikonsumsi
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR