SajianSedap.com - Tahun Baru China atau Imlek akan tiba sebentar lagi. Momen ini menjadi perayaan yang sangat dinantikan orang China di seluruh dunia.
Di Indonesia, Imlek telah ditetapkan sebagai hari libur nasional dan pada tahun 2024 ini dirayakan pada tanggal 10 Februari.
Seluruh umat Tionghoa di seluruh dunia akan merayakan hari besar ini dengan beragam tradisi.
Salah satunya yang pasti dilakukan oleh orang seluruh dunia adalah menyajikan makanan khas Imlek untuk dimakan bersama.
Tapi tak hanya sebagai santapan, menyediakan makanan khas Imlek memiliki makna dan filosofi tersendiri.
Makanan khas Imlek ini biasanya dianggap sebagai simbol harapan dan doa agar seluruh anggota keluarga dilimpahi kesehatan dan keberuntungan di tahun yang baru.
Salah satu sajian yang pasti ada olahan unggas seperti ayam atau bebek yang dimasak utuh tanpa potong.
Ayam disajikan utuh-utuh tanpa dipotong untuk dimakan bersama keluarga.
Lalu tahukah Anda apa sebenarnya makna dari menyantap ayam ini utuh-utuh?
Jika belum tahu jawabannya, simak berikut ini selengkapnya.
Makan ayam utuh pada perayaan Imlek memiliki makna simbolis yang dalam dan kaya warisan budaya Tionghoa.
Baca Juga: Mengenal Telur Pitan, Makanan dari Tiongkok yang Memiliki Penampilan Unik
Ayam, dalam konteks ini, melambangkan keberuntungan, kemakmuran, dan kesuburan.
Penggunaan ayam utuh, khususnya yang disajikan dengan kepala dan kaki masih utuh, menciptakan simbol keutuhan dan kelengkapan.
Berikut adalah beberapa aspek makna dari makan ayam utuh saat Imlek:
Ayam, sebagai hewan yang kuat dan berani, dianggap sebagai simbol keberanian dan ketangguhan.
Makan ayam pada perayaan Imlek diyakini dapat membawa kekuatan kepada mereka yang mengonsumsinya.
Ayam juga dihubungkan dengan kesuburan dan kelimpahan.
Dalam tradisi Tionghoa, keluarga yang menyajikan ayam utuh pada meja makan mereka berharap untuk mendapatkan keberuntungan dalam hal keluarga yang subur dan sejahtera.
Ayam utuh sering diidentifikasi sebagai simbol kesejahteraan.
Mengonsumsi ayam pada perayaan Imlek diyakini membawa keberuntungan dan membuka jalan menuju tahun yang sukses dan sejahtera.
Selain membawa keberuntungan, ayam juga dianggap sebagai penjaga dan pelindung.
Tradisi mengonsumsi ayam utuh dapat diinterpretasikan sebagai cara untuk mendatangkan perlindungan dan mengusir energi negatif selama perayaan Imlek.
Baca Juga: Ini Dia Resep Bebek Panggang Madu, Makanan Wajib Imlek yang Selalu Bikin Lapar Terus
Dalam beberapa keluarga, makan ayam utuh pada perayaan Imlek juga menjadi simbol penghormatan kepada leluhur.
Kepala dan kaki ayam yang utuh melambangkan kelengkapan dan keberlanjutan garis keturunan.
Dengan menyajikan ayam utuh, keluarga yang merayakan Imlek secara simbolis mengekspresikan harapan mereka untuk tahun yang penuh keberuntungan, keberanian, dan kesejahteraan.
Momen bersama keluarga di sekitar meja makan dengan hidangan ini juga menciptakan ikatan emosional dan kebersamaan yang merupakan bagian integral dari perayaan Imlek.
*Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence (AI)).
Baca Juga: Cuma Butuh 3 Bahan, Cara Membuat Saus Dimsum Ternyata Bisa Semudah ini
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR