Melansir dari laman Malangkota.go.id, depot ini sudah berdiri sejak tahun 1946 silam.
Bentuk bangunannya memutar waktu ke era tahun 1940-an.
Lantainya masih berkeramik lawas berwarna cokelat, bahkan beberapa bagiannya sudah terlihat usang termakan waktu.
Berbagai perabot dan hiasan juga foto lawas yang tergantung rapi di dinding menambah kesan klasik di depot ini.
“Di sini yang favorit lumpia, pangsit cwie mie, dan minumannya fosco. Lumpia di sini memang kita adopsi dari Semarang. Tapi kita sesuaikan dengan lidah orang sini (Malang), kalau lumpia yang asli Semarang rasanya cenderung manis. Nah di sini kita buat lebih gurih,” terang Budiman, pengelola depot Hok Lay yang merupakan generasi ketiga.
Sama seperti lumpia Semarang pada umumnya, lumpia di depot ini berisi rebung dan juga ada sedikit irisan wortel.
Rebung di lumpia ini sama sekali tidak berbau.
Seporsinya berisi dua lumpia dan disiram saus tauco yang gurih manis.
Dilengkapi dengan daun bawang, selada, dan acar menambah selera makan para pengunjung.
“Kulitnya tipis dan krispi. Anda juga bisa memesan lumpia basahnya atau kalau ingin keduanya, lumpia basah dan goreng. Anda bisa memesan lumpia kombinasi,” katanya.
Baca Juga: Bukan Cuma Jadikan 'Ketupat' Sebagai Makanan Khas Imlek, Negara Ini Sajikan Camilan Dari Biji Kering
Depot yang terletak di Jalan KH. Ahmad Dahlan Nomor 10, Sukoharjo ini tak pernah sepi pembeli, apalagi pada saat jam makan.
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR