SajianSedap.com - Milk Bun Thailand tengan viral.
Tak hanya ada yang rela jastip dan membayar dengan harga lebih tinggi, tapi juga ada yang coba-coba membuatnya sendiri di rumah.
Sedikit soal milk bun Thailand ini adalah roti lembut dengan isian krim.
Selain itu, di atasnya juga ditaburi gula halus dan susu yang membuat siapa saja ketagihan dengan rasanya.
Santapan ini cocok untuk sarapan dan bekal.
Meski resepnya sudah bertebaran di ranah media sosial, ada banyak yang masih kebingungan terkait bahan yang digunakan.
Terutama soal tepung terigu yang menjadi bahan utama membuat roti lembut ini.
Penggunaan tepung terigo protein tinggi kerap membuat orang penasaran, kenapa menggunakan jenis terigu ini ketimbang terigu lain.
Apalagi di pasar atau supermarket lebih banyak yang menjual terigu protein sedang seperti segitiga biru atau Kompas.
Ternyata ini perbedaan jenis terigu protein tinggi dibanding terigu lainnya.
Pantas jadi pilihan utama dalam membuat Milk Bun Thailand.
Baca Juga: Cara Membuat Milk Bun Thailand Viral Tanpa Mixer, 100 Persen Hasilnya Selembut Kapas
Perbedaan Terigu Protein Tinggi dan Jenis Terigu Lainnya
Secara tekstur tepung terigu protein tinggi lebih lembut dan kenyal, karena mengandung lebih banyak gluten.
Gluten adalah senyawa asam amino yang membentuk rongga tak beraturan semacam serat kasar dan merupakan bagian dari protein yang terkandung dalam pati.
Gluten bersifat kedap udara, sehingga terigu yang mengandung lebih banyak gluten memiliki kemampuan mengikat udara lebih banyak.
Oleh karena itu, terigu ini dapat mengembang dengan baik, terutama pada olahan seperti roti.
Tepung terigu ini mengandung protein sebesar 13-14%, namun kelemahannya adalah cepat basi dan berjamur sehingga tidak bertahan lama.
Ciri tepung terigu ini adalah mempunyai daya serap air tinggi, elastis, dan mudah digiling.
Terigu ini cocok untuk membuat donat, kue sus, roti tawar, roti manis, burger/hot dog bun, mi instan, mi basah, mi kering, martabak telur, dan roti goreng.
Sementara tepung terigu protein sedang mengandung protein sebesar 11-12% dan sering disebut tepung terigu serba guna, karena dapat digunakan pada hampir setiap masakan.
Tepung ini cocok untuk membuat bolu, brownies, waffle, donut, cake pisang, martabak manis, muffin, kue bulan, croissant, puff pastry, danish, bakpia, pastel, kroket, risoles, dan lain-lain.
Kemudian ada tepung terigu protein rendah mengandung protein sebesar 8-11%, serta digunakan pada makanan yang tidak mengutamakan volume dan kekenyalan.
Ciri tepung terigu ini adalah daya serap air dan gula yang rendah, hasil adonan tidak lunak dan cenderung sulit diuleni.
Baca Juga: Tempat Jual Milk Bun Thailand Viral di Bandung, Bisa Dibeli di 2 Tempat Ini, Harga Mulai Rp 65 Ribu
Masakan yang menggunakan tepung terigu ini akan tahan lama, karena dengan kadar protein rendah makanan tidak mudah berjamur.
Tepung terigu ini cocok untuk membuat biskuit, bakpia, kue kering, crackers, black forest, cake coklat, lapis legit, lapis surabaya, Swiss roll, chiffon cake, pie, sponge cake, waffle, crepes, pancake, kue cubit, kerupuk, dan kue kering lainnya.
Penggunaan tepung terigu bisa disesuaikan dengan masakan yang akan dibuat.
Tepung terigu dengan kandungan protein tepat akan menghasilkan tekstur dan rasa masakan yang lezat.
Baca Juga: Akhirnya Bisa Nyenyak, Ini Dia Resep Milk Bun yang Viral Di Sosial Media
KOMENTAR