SajianSedap.com - Nastar merupakan salah satu kue kering lebaran yang begitu poouler di Indonesia.
Sejarah nastar sendiri berasal dari Belanda, yang kemudian diperkenalkan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
Nama "nastar" sendiri berasal dari kata "ananas" (nanas) dan "taart" (kue) dalam bahasa Belanda, yang berarti kue nanas.
Hal ini mengacu pada isian nastar yang terbuat dari selai nanas.
Nah selain adonan kue, isian nastar ini jadi faktor penting kenikmatan nastar.
Biasanya pembuat nastar cenderung membuat sendiri isian nastar.
Pasalnya selai nanas yang dijual di pasaran terkadang rasa kurang pas dan padu jika dibuat untuk isian.
Karena itu, membuat nastar sendiri adalah pilihan yang dilakukan oleh produsen nastar.
Untuk membuat selai nanas nastar ini, tentu pilihan nanas tidak bisa sembarangan.
Bagi pemula, tentu memilih buah nanas yang cocok untuk selai isian nastar ini terkadang membuat bingung.
Namun Anda tidak perlu khawatir.
Baca Juga: Baru Semalam Makan Nanas Sebelum Tidur, Tiba-tiba Syok Lihat Kondisi Tubuh Setelah Bangun Tidur
Pemilihan nanas itu sebaiknya yang seratnya kasar dan tidak terlalu lembut," papar Chef Solihin, Corporate Pastry Chef Group Warung Pasta, Locarasa & NUSA Indonesia Gastronomi kepada Kompas.com, Rabu (20/5/2020).
Selai nanas untuk isian nastar sebaiknya memiliki tekstur yang bisa dipulung.
Selain itu teksturnya tidak encer seperti selai roti.
Tekstur nanas untuk selai Chef Solihin juga menjelaskan bahwa jenis nanas pada dasarnya ada yang memiliki tekstur lembut sehingga lebih banyak airnya, tetapi ada nanas yang memiliki tekstur kasar.
Jenis nanas bertekstur lembek dan lebih berair adalah nanas Subang, itu termasuk teksturnya yang lembut karena lebih banyak airnya.
Nanas madu juga merupakan nanas yang memiliki tekstur lembut dan juicy.
Jenis nanas Prabumulih dan Palembang cocok sebagai selai untuk isian nastar, sebab teskturnya tidak lembek dan tidak telalu lembut.
Nanas yang memiliki tekstur lembut terdapat kandungan air yang lebih banyak di dalamnya, biasanya dijadikan jus nanas.
Kalau untuk membuat isian nastar, lebih baik menggunakan nanas yang teksturnya kasar.
Jadi tidak terlalu encer, gampang dibentuk, dan masih memiliki serat di dalamnya.
Nanas dengan tekstur yang kasar bisa mudah dipulung dan dimasukkan ke dalam adonan nastar, sehingga adonan tersebut mudah ditutup kembali.
Baca Juga: Pantas Disajikan saat Imlek, Ternyata Nastar Punya Makna Khusus saat Perayaan Tahun Baru China
Selain itu jika nanas yang teksturnya terlalu berair dan lembek, ia akan susah dipulung dan akan membuat adonan bocor ketika selai dimasukkan.
"Akan bocor ke sana-sini kalau terlalu lembut, kalau teksturnya kasar akan mudah ditutupnya, seperti bisa dibentuk terlebih dahulu," jelas pria yang akrab disapa Soli itu.
Nanas yang memiliki tekstur kasar jika dimasak juga lebih cepat kering.
Selain jenis nanas, tingkat kematangan nanas juga menentukan rasa dari selai nanas.
Lantas apakah anans yang tua atau yang tua yang harus dipilih?
Pilih nanas muda atau tua? Nanas tua dan muda yang berbeda tingkat kematangannya lebih berpengaruh ke rasa, bukan ke teksturnya.
Nanas muda rasanya akan lebih light, sedangkan nanas tua taste-nya lebih manis.
Rasa manis nanas tua sangat terasa sehingga tidak perlu menambah gula terlalu banyak saat proses membuat selai.
Sementara nanas muda, bisa ditambahkan lebih banyak gula, karena jika tidak rasanya akan terlalu asam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pakai Nanas Muda atau Tua? Begini Cara Tepat Memilih Nanas untuk Selai Isian Nastar
Cuma Pakai Tepung Terigu, Ini Cara Ampuh Mengusir Semut di Rumah Sampai ke Sarang-sarangnya
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR