SajianSedap.com - Puasa Ramadan merupakan salah satu momen yang ditunggu-tunggu umat Muslim.
Puasa Ramadan adalah ibadah wajib dan penting bagi umat Islam.
Pada bulan Ramadan umat Islam menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas tertentu dari terbit fajar hingga terbenam matahari selama bulan Ramadan, bulan kesembilan dalam kalender Islam.
Tentu untuk melakukannya perlu asupan gizi yang sehat.
Untuk itu, makanan yang dikonsumsi saat sahur perlu diperhatikan.
Sebaiknya hindari makanan-makanan tertentu agar Anda tidak mudah lapar.
Pasalnya beberapa makanan justru tercerna lebih cepat atau tidak memberikan tenaga.
Berikut ini daftar makanan yang sebaiknya dihindari saat sahur.
Karbohidrat memang berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh.
Namun, mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung karbohidrat saat sahur tidak disarankan.
Hal itu karena akan membuat tubuh menjadi lebih mudah terasa lapar.
Baca Juga: Mau Masuk Bulan Ramadhan, Ketahui Cara Membedakan Kurma yang Manis Asli dengan Pemanis Buatan
Melansir Kompas.com (14/4/2021), Ahli gizi DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, mengatakan, karbohidrat seperti nasi dan mi mudah dicerna menjadi gula dalam tubuh.
"Terlalu banyak karbo, dengan harapan bisa nahan lapar, justru bikin lapar lebih cepat mendera karena karbohidrat seperti nasi, mi dan kawan-kawannya lekas dicerna jadi gula," kata Tan.
Sebagai alternatif, makanan yang mengandung karbohidrat kompleks lebih bisa menahan lapar berjam-jam.
Hal ini karena karbohidrat kompleks membantu melepaskan energi secara perlahan selama berjam-jam selama puasa.
Beberapa jenis makanan yang mengandung karbohidrat kompleks di antaranya biji-bijian seperti beras merah atau coklat, ubi, singkong, kentang, jagung, talas, ganyong, dan kimpul.
Seperti karbohidrat, asupan lemak bisa membantu mencegah kerusakan otot.
Karena itu, lemak dibutuhkan oleh tubuh dan menjadi asupan yang cukup penting dalam berpuasa.
Sebagian orang juga memilih makanan berlemak sebagai menu sahur karena rasanya yang lezat.
Namun, terlalu banyak makan makanan berlemak saat sahur justru tidak disarankan.
Karena itu penting untuk memperhatikan kadar lemaknya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan yang kaya lemak saat puasa Ramadhan.
Baca Juga: 3 Kuliner Depok Jagoan Ayu Ting Ting, Ada Mi Pedas Kesukaan Sejuta Umat
Makanan berlemak ini seperti daging berlemak, makanan yang dibuat dengan puff pastry, kue dengan tambahan margarin atau mentega.
Menurut Tan, tidak hanya memakan terlalu banyak karbohidrat, konsumsi makanan kering dan tahan lama sebaiknya juga dihindari saat kita makan sahur.
"Hindari lemak banyak dan makanan kering yang tahan lama (seperti) abon, kering tempe, dan kawan-kawannya," kata Tan.
Alasan orang memilih menu makanan yang kering dan tahan lama adalah praktis.
Terlebih waktu sahur tidak terlalu panjang, jadi pilihan makanan ini bisa menghemat waktu memasak.
Sayangnya, jenis makanan ini tidak direkomendasikan bagi orang yang menderita asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).
Sebab, makanan semacam ini justru berisiko meningkatkan asam lambung.
Terlalu banyak makan makanan yang mengandung garam dan gula juga tidak disarankan saat sahur.
Sebisa mungkin, batasi penggunaan garam saat memasak menu sahur di rumah.
Sebagai pengganti, Anda bisa memanfaatkan rempah-rempah agar rasa gurih pada makanan sahur tidak hilang.
Beberapa jenis makanan yang banyak mengandung garam di antaranya camilan keju yang asin, berbagai jenis kerupuk siap makan, mayonnaise, mustard, dan sejenisnya.
Tidak hanya garam, makan sahur dengan makanan yang banyak mengandung gula juga tidak disarankan.
Nah itulah makanan yang sebaiknya dihindari saat sahur.
Baca Juga: Cara Menyimpan Keju Agar Tidak Keras dan Rasanya Tetap Enak, Hindari Simpan di Tempat Ini
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR