SajianSedap.com - Bulan suci Ramadhan sebentar lagi akan tiba.
Seluruh umat muslim di seluruh dunia tentu saja menyambutnya dengan suka cita.
Pada bulan puasa ini apalagi untuk menu buka puasa biasanya identik dengan makanan atau takjil yang manis-manis.
Mulai dari kurma, nastar, kolak, es buah, dan camilan manis khas Ramadhan lainnya.
Akan tetapi, makanan-makanan itu bisa jadi "godaan" yang mengkhawatirkan bagi penderita diabetes, nih!
Hal ini tentu saja harus jadi perhatian bagi para penderita diabetes.
Oleh karena itu, Federasi Diabetes Internasional dan Aliansi Internasional Diabetes dan Ramadan (DAR) telah mengeluarkan pedoman nutrisi bagi umat Islam dengan diabetes yang menjalankan puasa Ramadhan tahun ini.
Melansir dari Kompas.com, berikut ini isi pedoman tersebut:
Melansir hindustantimes.com, perhatikan konsumsi kalori harian dalam jumlah yang cukup.
Kalori harus dibagi antara sahur dan buka puasa. Penderita diabetes juga bisa makan 1 hingga 2 camilan sehat jika perlu.
Penderita diabetes harus memenuhi gizi seimbang, dengan total karbohidrat sekitar 40-50 persen dengan glikemik indeks (GI) renadah.
Perlu juga memenuhi kebutuhan protein dengan konsumsi kacang-kacangan, ikan, unggas, atau daging tanpa lemak dengan jumlah 20-30 persen dari porsi harian.
Tubuh juga membutuhkan lemak sekitar 30-35 persen dari porsi harian.
Lemak yang dimaksud adalah lemak mono dan lemak tak jenuh ganda.
Adapun untuk lemak jenuh, harus dibatasi hingga kurang dari 10 persen dari total asupan kalori harian.
Glutemik indeks (GI) atau kadar gula dalam karbohidrat perlu diperhatikan oleh penderita diabetes.
Karbohidrat yang dikonsumsi, sebaiknya memiliki kadar GI yang rendah.
Makanan seperti ini tidak memiliki efek langsung pada glukosa darah postprandial.
Makanan yang kaya protein dan lemak baik lebih mempertahankan rasa kenyang daripada makanan yang kaya karbohidrat.
Sebisa mungkin mengkonsumsi karbohidrat yang tinggi serat, seperti biji-bijian.
Pilihan lain, konsumsi karbohidrat bisa dari sayuran, buah-buahan utuh, yogurt, susu dan produk susu dianjurkan.
Baca Juga: Apakah Ubi yang Bertunas Aman Dikonsumsi untuk Membuat Kolak untuk Menu Takjil?
Konsumsi karbohidrat dari gula dan biji-bijian olahan, seperti tepung terigu, pati seperti jagung, nasi putih, dan kentang harus dihindari atau diminimalkan.
Saat buka puasa, biasanya ada berbagai macam pilihan makanan dan camilan manis.
Makanan penutup yang kaya gula harus dihindari setelah buka puasa dan di antara waktu makan.
Makanan penutup sehat dapat diganti dengan sepotong buah.
Menjaga tingkat hidrasi yang memadai penting selama menjalankan ibadah puasa.
Minum cukup air putih dan minuman non-pemanis saat sahur dan buka puasa.
Minuman diet yang direkomendasikan oleh dokter juga boleh dikonsumi.
Yang sebaiknya dihindari adalah minuman manis, seperti sirup, jus kemasan, atau jus segar dengan tambahan gula.
Konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan minuman cola juga harus diminimalkan karena berfungsi sebagai diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Kebiasaan makan yang tidak tepat menyebabkan masalah kesehatan selama Ramadhan.
Untuk menghindari kondisi yang makin parah, penderita diabetes dapat mengikuti saran konsumsi makanan dari DAR berikut:
- Buka puasa harus dimulai dengan banyak air untuk mengatasi dehidrasi akibat puasa.
- Boleh konsumsi 1 sampai 3 buah kurma kering atau segar untuk meningkatkan kadar glukosa darah.
- Jika perlu, makan kudapan yang lebih sehat seperti sepotong buah, segenggam kacang, atau sayuran.
- Umumnya, setiap camilan harus mengandung 100-200 kalori, tetapi ini mungkin lebih tinggi tergantung pada kebutuhan kalori individu.
Nah, itulah beberapa tips berpuasa lancar dan menu makanan bagi penderita diabetes.
Semoga bermanfaat, ya!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Simak, Tips Puasa Ramadhan bagi Penderita Diabetes ".
Baca Juga: Cara Membuat Biji Salak yang Teksturnya Lembut dan Tidak Alot Untuk Menu Buka Puasa
KOMENTAR