SajianSedap.com - Penting untuk memilih makanan dan minuman yang baik saat berbuka puasa.
Makanan dan minuman yang dikonsumsi akan berpengaruh terhadap kesehatan pencernaan dan menghindari ketidaknyamanan setelah berpuasa sepanjang hari.
Beberapa makanan dan minuman yang disarankan seperti air putih, buah segar, kurma, hingga minuman elektrolit.
Khususnya minum air putih adalah hal yang penting untuk menghindari dehidrasi setelah berpuasa seharian.
Air putih juga membantu memulihkan keseimbangan cairan tubuh dan menghidrasi sistem pencernaan.
Bagi banyak umat Islam di Indonesia rasanya jarang melewatkan kesempatan berbuka puasa dengan minum air dingin untuk melepas dahaga setelah menahan makan dan minum seharian.
Namun, tidak sedikit juga masyarakat yang kerap lebih memilih minum air hangat atau air biasa ketimbang air dingin tatkala menyantap menu buka puasa.
Terkait hal ini, beberapa dari Anda mungkin pernah menyimpan pertanyaan mengenai lebih baik mana sebenarnya antara minum air dingin atau air hangat saat berbuka puasa?
Untuk tahu mana yang terbaik untuk tubuh, simak jawaban dari ahli berikut ini.
Dokter Umum RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, mencoba membantu menjelaskan dari sudut pandang medis.
Menurut dia, alangkah baiknya bagi siapa saja untuk mengawali buka puasa dengan minum air hangat ketimbang air dingin.
Baca Juga: Cara Mengolah Biji Selasih yang Benar untuk Campuran Takjil Buka Puasa, Jadi Mengembang dan Kenyal
Hal itu dikarenakan minum air hangat atau air biasa tak akan banyak menimbulkan efek samping, seperti ketika minum air dingin atau es.
Dien menjelaskan, minum air dingin atau es saat perut dalam kondisi kosong setelah puasa dapat memicu kontraksi pada lambung.
Hal itu dikarenakan lambung baru saja menerima cairan dengan suhu yang jauh beda dari suhu tubuh.
Dengan demikian, kata dia, minum air dingin saat mengawali buka puasa bukan tidak mungkin dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
“Kondisi ini terutama bisa terjadi pada penderita sakit mag,” jelas dr. Dien saat diwawancara Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).
Lebih jauh, menurut dia, minum air dingin saat berbuka juga bisa menyebabkan seseorang menjadi mudah sakit.
Pasalnya, salah satu efek dari minum air dingin ketika buka puasa, yakni memproduksi lendir berlebih pada tubuh.
Padahal, kelebihan lendir tersebut mampu menurunkan fungsi sistem pertahanan tubuh sehingga mudah terserang suatu penyakit.
“Kalau minum es, efeknya terutama lokal di daerah tenggorokan. Ini terjadi karena imun turun, lalu virus atau bakteri masuk. Virus atau bakteri ini kemudian bisa juga membuat radang atau ISPA dan salah satu gejalanya adalah demam,” terang dia.
Selain itu, minum minuman dingin juga memiliki efek dapat minimbulkan sakit kepala, meski tarafnya ringan.
Dengan demikian, dr. Dien pun menyarankan masyarakat muslim lebih baik mengonsumsi minuman hangat atau biasa saat berbuka puasa.
Baca Juga: 4 Cara Memilih Timun Suri Untuk Buka Puasa, Pastikan Membeli yang Retak dan Pecah
Hal itu juga tidak terlepas dari manfaat air hangat yang bisa membantu melancarkan proses pencernaan makanan.
Sementara itu, air hangat yang manis bisa dikonsumsi untuk membantu mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
“Tetap boleh-boleh saja minum es sirup, es buah, atau sup buah saat berbuka puasa, tapi sebaiknya dilakukan beberapa saat setelah makan besar dan minum air biasa terlebih dahulu,” jelas dr. Dien.
Meski saat berbuka semua makanan terlihat menggiurkan, kita perlu ingat untuk tidak berlebihan makan maupun minum saat berbuka.
Mulai kegiatan berbuka dengan mengonsumsi makanan ringan seperti kurma dan air putih, sebelum mengonsumsi makanan berat. Kurma adalah sumber energi yang baik bagi tubuh.
Buah yang satu ini juga membantu mengeluarkan enzim pencernaan, sebagai persiapan untuk masuknya makanan ke tubuh.
Kita juga disarankan untuk tidak makan terlalu cepat dan memberikan waktu bagi tubuh, mencerna makanan yang masuk.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Buka Puasa dengan Air Dingin atau Air Hangat, Mana yang Lebih Baik?
Baca Juga: Rekomendasi Minuman Segar dan Sehat untuk Menu Takjil Buka Puasa
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR