SajianSedap.com - Roti merupakan salah satu makanan yang sangat populer di seluruh dunia.
Makanan ini hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari roti tawar yang sederhana hingga varian yang lebih kaya rasa dengan berbagai topping dan filling.
Dan untuk mengonsumsinya, roti cukup praktis dan mudah disiapkan. Tidak memerlukan waktu memasak yang lama seperti beberapa hidangan lainnya.
Roti tawar, sebagai contoh, dapat langsung dimakan atau dijadikan dasar untuk sandwich tanpa perlu dimasak lebih lanjut.
Meski begitu, tak semua orang bisa dengan tenang mengonsumsi roti. Sebab kondisi kesehatan tertentu dapat bereaksi dengan roti.
Ini karena roti mengandung kandungan nutrisi yang justru membahayakan bagi satu penyakit, yakni diabetes.
Roti yang terbuat dari tepung yang merupakan karbohidrat putih menjadi pantangan penderita diabetes.
Tapi bukan hanya roti, ada karbohidrat putih dalam bentuk lain dan jenis makanan lain yang perlu diawasi oleh penderita diabetes seperti berikut ini.
Dilansir dari diabetescarecommunity, berikut ini beberapa makanan pantangan yang sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes.
Lengkap juga dengan makanan pengganti yang lebih baik untuk dikonsumsi.
Karbohidrat "putih" dalam roti putih, nasi, dan pasta semuanya hampir tidak memiliki nilai gizi.
Mereka juga dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan penambahan berat badan, serta peningkatan kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah (kolesterol "jahat").
Coba ganti karbohidrat putih dengan karbohidrat gandum, seperti beras merah, quinoa, dan pasta dan roti gandum.
Sereal sarapan adalah beberapa makanan olahan yang paling sering dikonsumsi yang tinggi gula tambahan.
Bahkan, kebanyakan mencantumkan gula sebagai bahan kedua atau ketiga.
Memulai hari dengan sereal sarapan tinggi gula akan meningkatkan kadar gula darah dan insulin Anda.
Kelebihan konsumsi gula juga dapat meningkatkan risiko obesitas, serta penyakit jantung dan kanker.
Ganti sereal sarapan manis dengan oatmeal, granola buatan sendiri, atau sereal sarapan kemasan yang mengandung sedikit atau tanpa tambahan gula.
Produk susu penuh lemak terutama mengandung lemak jenuh ("lemak jahat"), yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain itu, karena makanan tinggi lemak secara alami mengandung lebih banyak kalori, produk susu penuh lemak dapat meningkatkan risiko obesitas.
Ganti produk susu penuh lemak dengan produk susu rendah lemak atau tanpa lemak dan susu non-susu (misalnya susu almond atau kedelai).
Saat memilih produk rendah lemak, selalu perhatikan bahan tidak sehat lainnya yang mungkin ditambahkan untuk menggantikan lemak, seperti gula atau lemak jenuh.
Baca Juga: Catat! Orang dengan Kondisi Ini Jangan Lagi Sering Makan Sayur Bayam, Bisa Menyesal Sejadi-jadinya
Daging olahan – seperti bacon, ham, salami atau dendeng – mengandung banyak bahan kimia berbahaya yang tidak ada dalam daging segar.
Mereka juga dikaitkan dengan penyakit seperti kanker dan penyakit jantung dalam berbagai penelitian.
Ganti daging olahan dengan pilihan protein yang lebih ramping dan alami, seperti ayam, kalkun, tuna, atau telur rebus.
Sebagian besar kue kemasan, biskuit, dan kue kering dibuat dengan gula rafinasi, tepung terigu olahan, dan lemak tidak sehat.
Mereka juga mengandung sejumlah bahan kimia, termasuk pengawet, dan zat pewarna dan penyedap.
Selain itu, karbohidrat dalam makanan olahan biasanya merupakan karbohidrat "sederhana" olahan, yang menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah dan insulin.
Ganti camilan kemasan dan makanan olahan yang dipanggang dengan hummus dan sayuran, segenggam almond atau irisan apel dengan selai kacang di atasnya.
Artikel ini telah tayang di diabetescarecommunity dengan judul 10 foods to avoid if you have diabetes
Source | : | diabetescarecommunity |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR