Dijelaskan Ayi, saat sahur upayakan anak mengonsumsi makanan dengan indeks glikemiks (IG) rendah.
Menurut Ayi, konsumsi makanan indeks glikemiks rendah akan dapat mempertahankan kadar gula darah lebih lama.
Adapun contoh makanan dengan IG rendah hingga sedang adalah:
"Selain itu, anak juga perlu asupan protein hewani atau nabati, lemak dan serat sehingga dapat mempertahankan rasa kenyang pada anak. Konsumsi cairan yang cukup pada anak," ujarnya.
Makan-makanan tersebut berfungsi memperpanjang waktu pengolahan energi dalam tubuh.
Dokter Spesialis Anak Primaya Evasari Hospital, dr Desy Dewi Sarawati Sp.A mengatakan, saat hendak berbuka sebaiknya Anda menyiapkan menu yang sedikit berkebalikan dengan menu saat sahur.
Menu yang sesuai untuk berbuka anak-anak adalah makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi, yang akan berguna untuk menaikkan gula darah.
"Saat berbuka puasa bisa dimulai dengan takjil yakni hidangan yang manis-manis yang tetap sehat misalnya kurma atau sup buah, bukan cokelat atau permen," kata dia.
Hal ini dikarenakan, ketika berbuka puasa tubuh memerlukan kadar gula dengan segera untuk menggantikan kalori yang hilang.
Maka, anda bisa memberi anak-anak beberapa menu makanan berikut:
Baca Juga: Buka Puasa dengan Air Hangat Lebih Baik Daripada Air Dingin Kata Ahli, Ini Alasannya
Namun, anak-anak juga tetap harus mengonsumsi makanan seimbang yang mengandung nutrisi lengkap, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR