Aktivitas tidur dan makan di tempat tidur yang sama bisa mempengaruhi kualitas tidur seseorang menjadi berkurang.
Melakukan tugas-tugas lain di tempat tidur seperti makan dan menonton TV dapat menipu pikiran seseorang untuk menghubungkan tempat tidur dengan tugas-tugas selain tidur.
Makan di tempat tidur dapat mengganggu rutinitas tidur dan membuat seseorang mengalami defisit tidur yang signifikan.
Jadi, ketika seseorang terbiasa melakukan berbagai aktivitas di tempat tidur, otak mereka akan menyimpulkan bahwa tempat tidur bukan tempat yang tenang untuk tidur.
Saat seseorang makan di tempat tidur, tentu makanan akan mengeluarkan aroma di dalam kamar tidur.
Bayangkan apabila kamu mengonsumsi makanan yang berbau tak sedap, seperti jengkol atau petai di tempat tidur, pasti akan menimbulkan bau tak sedap di kamar tidur.
Akibatnya, kamar tidur menjadi tidak nyaman.
Makan di tempat tidur berpotensi mengakibatkan kasur menjadi kotor dan menodai seprai lantaran remahan atau saus dari makanan yang terjatuh.
Akibatnya, tempat tidur atau kasur menjadi tidak nyaman untuk dipakai tidur, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas tidur.
Jika menyantap makanan di atas tempat tidur, pertimbangkan setiap bagian kasur sebagai tempat berkembang biak yang potensial bagi kuman dan bakteri.
Kemunculan kuman dan bakteri di kasur bukan tak mungkin dapat mengancam kesehatan. Ancaman tersebut semakin besar apabila seprai jarang diganti.
Baca Juga: Jarang Ada yang Sadar, Ini yang Akan Terjadi Kalau Sering-sering Gigit Es Batu
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR