3. Selepas sholat idul fitri, umat Muslim di Jepang akan saling bermaaf-maafan satu sama lain.
4. Setelah selesai bersilaturahmi dan bermaaf-maafan akan dilanjutkan dengan menyantap berbagai sajian hari raya.
Sajian lebaran khas itu berasal dari negara-negara umat Muslim berasal, misalnya Indonesia, Arab, Turki, India, dan lain sebagainya.
5. Di Jepang enggak ada suara takbir sama sekali karena ada ketentuan dan peraturan yang harus dipatuhi di negara itu.
6. Hari raya idul fitri atau lebaran di Jepang bukan hari yang spesial.
Semua kegiatan tetap berjalan seperti biasa, enggak ada hari libur khusus hari raya.
7. Kondisi jalanan dan aktivitas masyarakat sekitar berjalan seperti biasa, enggak ada tradisi spesial perayaan lebaran di sana.
8. Beberapa umat Muslim di Jepang akan menyambut hari raya lebaran dengan membersihkan seisi rumah.
Beberapa di antaranya ada yang mengganti cat rumah agar lebih menarik dan segar di hari raya nanti.
9. Jika Muslim di Jepang hanya tinggal atau merantau sendiri, biasanya bisa turut menyantap makanan lebaran di Masjid atau memasak sendiri di rumah.
10. Enggak ada selebrasi atau pernak-pernik khas hari raya karena Idul Fitri hanya dirayakan oleh umat Muslim yang menetap di Jepang.
Nah, itulah tadi beberapa uraian tentang tradisi lebaran di Jepang.
Baca Juga: 3 Kreasi Ide Membuat Nastar, Cocok untuk Jualan Laris Manis Di Bulan Suci Ramadhan
Artikel ini telah tayang di GridKids dengan judul "10 Tradisi Lebaran di Jepang, Dirayakan Tanpa Pernak-pernik dan Hari Libur"
Cuma Pakai Tepung Terigu, Ini Cara Ampuh Mengusir Semut di Rumah Sampai ke Sarang-sarangnya
KOMENTAR