Masyarakat setempat meyakini bahwa upacara ini akan memberi berkah dengan turunnya hujan.
Secara fisik, di taman Lingsar terdapat dua bangunan yang melambangkan persatuan umat Hindu dan Islam, yaitu Kemaliq dan Pura.
Perang Topat memiliki makna ingin menguatkan tali persaudaraan serta hubungan silaturahmi antara berbagai latar belakang, khususnya masyarakat beragama Hindu dengan masyarakat Islam.
Event ini memadukan sisi religi dan budaya, dan menjadi bagian dari upaya Pemkab Lombok Barat dalam mengembalikan kejayaan pariwisata pasca dilanda bencana gempa bumi.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Ngejot di Bali, Memberi Makanan ke Tetangga Untuk Menyambut Lebaran
KOMENTAR