Harga wingko babat bervariasi tergantung varian rasa dari Rp3.000 sampai Rp5.000 per pcs.
Anda bisa menemukan beberapa toko oleh-oleh dan penjual wingko babat di Semarang yang tersebar di beberapa kawasa.
Tak hanya mengenal cita rasanya, Anda juga bisa mengetahui bagaimana sejarah kue ini.
Sejarah telah mencatat bahwa wingko babad pertama kali muncul di Semarang sekitar tahun 1946.
Wingko babad ini pertama kali dibawa oleh seorang wanita bernama Loe Lan Hwa bersama suaminya, The Ek Tjong (D Mulyono).
Mereka beserta kedua anaknya yang masih kecil-kecil, The Giok Kwie (6 tahun) dan The Gwat Kwie (4 tahun), mengungsi dari Kota Babad ke Kota Semarang sekitar tahun 1944.
Di tengah suasana panas Perang Dunia II, dari Babad yang dilanda huru-hara, mereka datang ke Semarang untuk mencari kehidupan yang lebih aman.
Pada saat mereka datang ke Semarang belum ada orang yang menjual kue wingko.
Maka pada tahun 1946 mulailah Loe Lan Hwa dengan dibantu suami, The Ek Tjong, membuat dan menjual kue wingko di kota Semarang.
Kue wingko tersebut dijajakan dari rumah ke rumah, di samping dititip-jual di sebuah kios sederhana yang menjual makanan di stasiun kereta api Tawang Semarang.
Setiap kereta berhenti, petugas kios menjajakan kue wingko beserta makanan lainnya kepada penumpang di dalam kereta api.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat Di Manado, Perekat Antar Umat Beragam di Utara Sulawesi
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR