Pendopo hadir membantu para UMKM untuk lebih siap masuk ke ritel modern, melalui peningkatan pengalaman belanja.
Peningkatan ini dilakukan mengacu pada prinsip visual merchandising, yaitu ilmu mengatur tata letak toko, penataan produk, pencahayaan, dan elemen visual lainnya.
Pendopo juga melakukan kurasi kategori produk, menciptakan keberagaman produk, dan memastikan display produk UMKM tertata rapi dan menarik, layaknya toko modern.
Tasya Widya Krisnadi, Direktur Pendopo, menambahkan, “Kami melihat banyak potensi yang dimiliki UMKM Kabupaten Bogor, dari orisinalitas ide hingga produk yang dihasilkan.”
Karenanya, lanjut Tasya, sebagai ekosistem pendorong pelestarian budaya dan produk lokal, Pendopo hadir untuk mendukung UMKM agar lebih siap masuk ke pasar ritel modern.
“Semoga kegiatan ini dapat semakin meningkatkan minat beli masyarakat terhadap produk lokal. Ayo, kita bersama-sama mengembangkan semangat UMKM dengan membeli produk karya anak bangsa!” tukas Tasya.
Mal Living World Kota Wisata Cibubur sebagai one stop shopping experience dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat Cibubur dan sekitarnya, melalui dua akses tol melalui Jagorawi dan JORR 1 (via Jatiasih).
Ke depannya, Kota Wisata Cibubur akan memiliki akses langsung ke pintu Tol Cimanggis-Cibitung, yang terkoneksi dengan jalan Tol Cinere-Jagorawi dan jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Selain akses kendaraan pribadi, warga Kota Wisata juga akan semakin dimudahkan dengan sarana transportasi light rapid transit (LRT) rute Cibubur-Cawang-Dukuh Atas, yang ditargetkan beroperasi pada tahun ini.
Sebelumnya, warga Kota Wisata telah dimanjakan oleh akses transportasi shuttle bus yang beroperasi dari dalam Kota Wisata dan memiliki rute ke beberapa titik di pusat kota Jakarta, seperti Sudirman, Senayan, Semanggi, Grogol, dan ITC Mangga Dua.
Penulis | : | Intan Yusan S |
Editor | : | Intan Yusan S |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR