SajianSedap.com - Siapa yang tidak suka dengan udang?
Hewan laut satu ini memiliki rasa yang super gurih.
Udang juga menjadi salah satu bahan makanan yang berasal dari laut yang digemari banyak orang Indonesia.
Kita juga bisa membelinya dengan mudah.
Kita bisa membelinya di pasar hingga warung di dekat rumah.
Saat ingin membeli hewan satu ini, kita harus paham dulu bagaimana-cirinya yang masih segar.
Hal ini bertujuana agar kita tidak tertipu dengan pedagang nakal yang ingin menjual hewan laut satu ini.
Nah, bagi sase lovers yang masih bingung dengan ciri-ciri udang yang segar, simak artikel berikut sampai selesai.
Sase lovers yang ingin memilih udang segar, sebaiknya simak tips berikut sampai selesai.
Dilansir via Yummpy.ph, berikut tips memilih udang segar.
Itu adalah tanda peringatan ketika kepala sudah tidak lagi menempel pada badan.
Baca Juga: Padahal Dibuat dari Ikan dan Udang, Ternyata Ini Alasan Mengapa Petis Berwarna Hitam
Jika Anda mengunjungi pasar basah segar, sebagian besar udang yang Anda temukan masih ada kepalanya.
Jika kepalanya longgar dan pada dasarnya menggantung di badan, lepaskan yang satu dan ambil yang lain.
Sebab, bagian kepala udang akan lebih cepat rusak dibandingkan bagian udang lainnya, sehingga jika dibuang kemungkinan besar sudah tidak segar lagi.
Namun, ada pengecualian untuk aturan tentang udang tanpa kepala ini: udang beku.
Ini adalah tip persiapan yang bagus jika Anda ingin menyimpan udang lebih lama keluarkan kepalanya dan bekukan tubuhnya untuk penyimpanan jangka panjang.
Ini akan mencegah kerusakan udang beserta kepalanya.
Jika cangkangnya menempel di badan saat dimasak, Anda tahu udang tersebut sudah tidak segar saat dimasak.
Anda mungkin mengira indikator kesegarannya adalah cangkangnya yang masih keras dan tebal.
Jika Anda menjumpai udang di palengke yang seluruh cangkangnya lunak, maka ini adalah udang yang cangkangnya belum mengeras sepenuhnya setelah berganti kulit.
Bayangkan kepiting cangkang lunak, dan contohnya seperti itu.
Ini berarti udang tersebut masih dalam masa pertumbuhan dan telah melepaskan cangkang lamanya untuk digantikan dengan cangkang lain yang lebih cocok untuknya.
Baca Juga: Resep Martabak Mini Udang, Saking Enaknya Sampai Tidak Cukup Dimakan Satu Potong
Itu baru ditangkap sebelum cangkangnya mengeras.
Di beberapa daerah di negara ini, udang ini memiliki cangkang yang sangat lunak sehingga seluruh udang, termasuk cangkangnya yang masih lunak, dimakan utuh.
Namun terdapat perbedaan antara cangkang lunak alami udang dan udang yang dibekukan, dicairkan, dan kemudian dibekukan kembali beberapa kali.
Siklus pembekuan-pencairan ini membuat udang lebih cepat rusak setiap kali dicairkan dan mengurangi kesegarannya secara signifikan.
Hal ini dapat membuat cangkangnya melunak seiring waktu.
Hal ini juga yang membuatnya sulit untuk dikupas karena cangkangnya pada dasarnya akan menempel di badan dan tidak mudah dilepas.
Sama seperti kebanyakan makanan laut, udang tidak boleh memiliki indikator apa pun yang terlihat pada makanan laut lain yang sudah tidak segar lagi.
Artinya, udang tidak boleh berlendir saat disentuh, teksturnya tidak boleh lembek sebelum dimasak, dan juga tidak boleh memiliki aroma atau bau yang tidak sedap.
Sebaliknya, udang harus berpenampilan mengilap, keras saat disentuh, baik cangkang maupun dagingnya, dan harus berbau seperti laut atau berbau seperti berasal dari tempat penangkapannya.
Baca Juga: Sat Set Sat Set Langsung Bersih Tanpa Sisa, Begini Cara Cepat Membuat Udang Bebas dari Kotoran
KOMENTAR