SajianSedap.grid.id – Banyak jenis bahan pembungkus makanan yang beredar di pasaran.
Mana yang paling berbahaya atau yang paling aman, kita tidah tahu.
Padahal, keamanan pembungkus makanan sangat penting, lo!
Soalnya bisa saja bahan yang digunakan untuk pembungkus mengeluarkan zat berbahaya untuk kesehatan.
Tidak mau kan, anggota keluarga jatuh sakit hanya karena pembungkus makanan yang berbahaya?
Untuk itu, yuk, kita cari tahu pembungkus makanan mana yang paling berbahaya dan paling aman!
1. Plastik
Tidak dapat dipungkiri lagi plastik merupakan musuh utama lingkungan.
Sampah plastik sangat sulit didaur ulang sehingga membuat lingkungan tercemar.
Selain itu, kemasan plastik berasal dari material yang jika terkena makanan yang panas, bisa menimbulkan dioksin.
Dioksin adalah zat beracun yang bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh hingga jadi penyebab kanker.
Walaupun mudah didapat, membungkus makanan dengan plastik sangat berbahaya!
(Baca juga: Tampil Bugar Meski Sudah Berumur, Lakukan 5 Hal ini Sekarang Juga)
(Baca juga: Yakin Dispenser Di Rumah Bersih? Tiru Cara Mudah Membersihkannya )
2. Kertas
Suka membeli gorengan yang dibungkus kertas?
Pembungkus kertas akan jadi berbahaya jika yang digunakan adalah kertas bekas koran atau majalah.
Kertas koran dan majalah mengandung tinta yang bisa masuk ke dalam makanan yang dibungkus.
Tinta tersebut mengandung timbal yang melebihi batas dan kalau masuk melalui saluran pencernaan.
Bahayanya, timbal yang masuk ke dalam tubuh bisa mengganggu sistem peredaran darah.
Kalau terus dilakukan, bukan tidak mungkin akan menyebar ke ginjal, hati, otak, saraf, dan tulang.
Jika ingin membungkus makanan dengan kertas, pilihlah kertas nasi yang lebih aman.
3. Styrofoam
Styrofoam jadi pilihan para pedagan karena terbuat dari kopolimer styrene yang mampu mencegah terjadinya kebocoran makanan dan bentuknya stabil.
Selain itu juga bisa mempertahankan suhu panas maupun dingin.
Namun, beberapa penelitian meragukan kemampuan styrofoam dalam membungkus makanan.
Karena ada zat kimia yang bisa menyebabkan sakit kepala hingga gangguan sistem saraf jika terkena kontak dengan makanan.
Untuk itu, cara paling aman menggunakan styrofoam adalah dengan mengalasi makanan dengan kertas nasi dan tidak menggunakan styrofoam untuk makanan yang masih sangat panas.
(Baca juga: Ini Dia Perbedaan Hasil dalam Membuat Bakwan Goreng dengan Jenis Tepung Berbeda!)
(Baca juga: Agar Sukses Membuat Donat yang Empuk dan Cantik ala Toko Kue, Simak Tips Berikut Ini)
4. Kaleng
Banyak yang merasa, makanan yang dibungkus kaleng, jauh lebih segar.
Kenyataannya, makanan yang dikemas dengan kaleng justru akan kehilangan kesegaran dan nilai gizinya.
Soalnya, pengolahan produk dilakukan dengan suhu tinggi.
Namun, kaleng adalah pembungkus makanan yang aman karena sudah diproses sedemikian rupa oleh pabrik.
Kaleng akan mencegah terpaparnya makanan dari cahaya, mencegah kebocoran, dan juga gangguan dari luar karena lebih tertutup.
5. Gelas atau kaca
Bahan yang paling aman untuk makanan adalah gelas atau kaca.
Soalnya tidak ada kandungan berbahaya apapun yang lepas jika berkontak dengan makanan.
Selain itu, kemasan juga akan jauh lebih rapat dan terjaga.
Hanya memang kekurangannya adalah mudah pecah kalau tidak dibawa dengan hati-hati dan lebih berat.
Demikian deretan bahan pembungkus makanan dari yang paling berbahaya sampai yang paling aman.
Semua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Pilihan ada di tangan Anda, pastikan pilih yang terbaik untuk keluarga dan lingkungan sekitar, ya! (MA/Berbagai sumber)
(Baca juga: Simpan Taoge dengan Cara Ini, Dijamin Tidak Busuk Sampai Seminggu)
(Baca juga: Ngakak Banget! Tak Sesuai Ekspektasi, Bentuk 5 Makanan Ini Malah Jadi Super Ajaib!)
Penulis | : | Sajian Sedap |
Editor | : | Sajian Sedap |
KOMENTAR