Ia mengatakan bahwa rumah sakit tempatnya bekerja terlalu banyak menerima pasien sakit perut, muntah, dan diare selama bulan Ramadan ini.
Sebagian besar kasus yang diterima oleh tim medis adalah gastroenteritis atau radang perut dan usus, dan juga infeksi usus.
Setiap harinya, Ibrahim bisa menerima sekitar 15 pasien atau artinya meningkat dua kali lipat dari hari biasanya.
Menurut penjelasannya, pada siang hari kasus yang diterima sebagian besar disebabkan oleh dehidrasi dan sengatan matahari.
(Baca juga: Ini Dia Perbedaan Hasil dalam Membuat Bakwan Goreng dengan Jenis Tepung Berbeda!)
(Baca juga: Mau Buat Pasangan Makin Cinta? Contek Menu Sahur Ala Raisa Ini, Hamish Saja Bertekuk Lutut!)
Sedangkan pada malam hari terkait dengan gastroenteritis dikarenakan makan terlalu banyak dan kemudian membutuhkan obat setelah mendapat perawatan di rumah sakit.
Selain jumlah makanan, jenis makanan juga jadi faktor lain penyebab peradangan pencernaan ini.
Rata-rata, para pasien mengaku makan makanan pedas dan makanan berlemak yang sulit dicerna pencernaan.
Karena itu Magdi Mohamed dari rumah sakir Burjeel menyarankan untuk berbuka puasa dengan kurma, air, dan makanan ringan seperti sup atau salad untuk menghindari penyakit ini.
Wah, bisa jadi pelajaran untuk kita, nih!
Jangan sampai kebanyakan makan saat berbuka dan sahur, ya! (MA)
Sumber dok. khaleejtimes.com
Foto dok. dreamstime.com
(Baca juga: Siap-Siap Terkejut dengan Lezatnya Sayur Terong Ini, Enak Banget Dimakan dengan Nasi Hangat)
(Baca juga: Sekelas Bintang 5! Ini Deretan Menu Makan Siang di Sekolah Anak Kate Middleton!)
Penulis | : | Sajian Sedap |
Editor | : | Sajian Sedap |
KOMENTAR