SajianSedap.id – Meski sedang menjalani pertandingan, beberapa atlet olahraga muslim tetap memilih untuk tetap berpuasa.
Tentu saja hal ini tidak mudah mengingat kita harus menahan lapar dan haus, tapi juga harus menjalani aktivitas fisik yang berat pula.
Tapi yang repot adalah saat waktu berbuka puasa berbarengan dengan jalannya pertandingan.
BACA JUGA: Dikabarkan Dipecat, Nagita Slavina Ucap Syukur Raffi Ahmad Buka Puasa di Rumah, Menunya Berlimpah!
Mereka pastinya harus mengatur strategi agar bisa berbuka puasa tepat waktu.
Nah, Timnas Tunisia melakukan hal yang tidak biasa pada beberapa pertandingan di Piala Dunia 2018.
Sang kiper sampai harus berpura-pura cedera agar kawan-kawannya bisa berbuka puasa!
Wah, bagaimana taktiknya, ya?
Yuk, langsung lihat di bawah ini!
BACA JUGA: Menghilangkan Lemak di Perut Menggunakan Bawang Putih, Begini Caranya!
Sudah Direncanakan Dari Sebelum Pertandingan
Taktik itu pertama kali terlihat saat Tunisia bertemu dengan Portugal.
Sempat tertinggal 1-2, tiba-tiba setelah menit ke 58, Tunisia berhasil mengejar ketinggalan dan pertandingan pun berakhir dengan skor 2-2.
Mengapa bisa begitu?
BACA JUGA: Megahnya Dapur Rumah Uya Kuya Jadi Sorotan, Tapi Menu Buka Puasa dan Sahurnya Biasa Banget!
Rupanya pada menit ke 58, kiper Timnas Tunisia, Mouez Hassen, mengalami cedera dan terlihat terbaring lemah di gawangnya.
Namun cedera tersebut ternyata memang disengaja.
Fun fact:
— Souhail Khmira (@SKhmira) 2 June 2018
Tunisian National team has played the last two friendlies while fasting. So, whenever the time comes to break Fast. The players have an agreement that the GK would go down so they can get a moment to drink some water and get something to eat ????????#Ramadan #tunisia pic.twitter.com/4Rgz380ukW
Hassen melakukan taktik tersebut agar selama beberapa saat, pertandingan akan dihentikan sehingga kawan-kawannya bisa berbuka puasa.
Mereka pun langsung minum dan makan makanan yang sudah disiapkan oleh staf.
Diakui pelatih Nabil Maaloul, aksi tersebut memang sudah direncanakan guna menyiasati waktu berbuka yang berbarengan dengan pertandingan.
BACA JUGA: Mau Buat Bakmi Goreng yang Pasti Enak? Pakai Resep Satu Ini Saja!
Menurutnya jika tidak melakukan taktik tersebut, pemainnya bisa kelelahan karena harus menahan puasa selama 16 jam lebih tanpa makan dan minum.
Maaloul juga mengatakan bahwa masalahnya juga ada setelah bulan Ramadan.
Otot-otot akan jadi sedikit letih akibat selama sebulan penuh menahan lapar dan haus.
Wah, ada-ada saja, ya!
Tapi harus diakui taktik tersebut memang bisa diandalkan.
Source | : | goal.com |
Penulis | : | Editorial Sajian Sedap |
Editor | : | Editorial Sajian Sedap |
KOMENTAR