Menurut Archieve of International Medicine, kemampuan polifenol menangkap radikal bebas mencapai 100 kali lebih efektif dibandingkan dengan vitamin C dan 25 kali lebih efektif dibandingkan dengan vitamin E.
Pusat Jantung Nasional RS Jantung Harapan Kita, Jakarta (RSJHK) juga pernah memaparkan hasil penelitiannya bahwa catechin dalam teh hitam mampu melawan penyakit degeneratif.
Sedangkan senyawa theaflavin dalam teh merupakan senyawa antioksidan, antikanker, antimutagenik, dan antidiabetes.
Bagaimana kekuatan itu terbentuk? Dalam proses fermentasi yang dilakukan terhadap teh hitam, antioksidan catechin berubah menjadi theaflavin yang menyebabkan rasa teh hitam menjadi segar dan kemerahan.
Setelah perubahan itu, sepak terjang theaflavin sebagai antioksidan setingkat bahkan lebih andal ketimbang catechin sendiri.
Pada 2003, Prosenjit dan Sukta membuktikan, daya sergap theaflavin terhadap radikal bebas lebih hebat dibandingkan dengan epigallo catechin gallate (EGCG), salah satu jenis catechin.
Malah digunjingkan, theaflavin mampu meningkatkan antioksidan alami dalam tubuh. Satu hingga dua cangkir teh hitam per hari juga bisa menghambat penimbunan kolesterol sampai 46%. Sedangkan empat cangkir teh hitam berkhasiat menekan sampai 69%.
BACA JUGA: Banana Choco Crepes Ini Cocok Menu Sarapan Yang Mengenyangkan Besok
Berkah penderita diabetes
Teh hitam juga diyakini mampu menjadi sumber bahan pangan alami bagi para penderita diabetes, terutama dalam kapasitasnya untuk menaikkan aktivitas insulin.
Penelitian Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), yang dipublikasikan dalam Journal Agric Food Chem 2002, menunjukkan kemampuan teh hitam dalam meningkatkan aktivitas insulin melebihi teh hijau dan teh oolong.
Dampak lanjutannya, tentu saja masalah gangguan di ranjang seperti ereksi dan ejakulasi bisa ikut membaik.
Cara Mencuci Jersey Bola yang Benar, Jangan Pakai Mesin Cuci Kalau Tak Mau Rusak
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR