Soal ini, Herry Abdul Aziz mendorong pemerintah daerah untuk kreatif dalam memanfaatkan sumber pendanaan di luar APBD.
Herry menunjuk contoh Pemerintah Kota Jambi yang menyelenggarakan lomba Kampung Bantar.
Melalui lomba ini, tiap kampung diminta menghias kampungnya secara swadaya, lalu pemenangnya diberi hadiah.
“Dengan begitu, semua kampung menjadi lebih indah tanpa harus mengeluarkan dana yang besar” tambah Herry.
Kota Semarang, yang saat ini memiliki berbagai inisiatif terkait smart city, berbagi mengenai strategi besar untuk menyukseskan implementasi smart city.
“Yang utama adalah menyamakan persepsi dari setiap aparat pemerintahan” ungkap Ayu Entis (Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesra Kota Semarang).
Sesuai arahan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, smart city harus bisa meningkatkan taraf hidup warga Kota Semarang.
“Jadi smart city bukan sekadar WiFi gratis” ungkap Ayu.
Setelah pemahaman itu terbentuk, pembangunan infrastruktur menjadi lebih terarah dan terukur. Setelah itu, partisipasi masyarakat pun terbentuk.
Contohnya layanan Lapor Hendi yang aktif digunakan masyarakat untuk melaporkan berbagai masalah di Kota Semarang.
Demikian pula Kampung Pelangi yang berawal dari swadaya masyarakat dan kini menjadi bagian dari Smart Branding Kota Semarang.
BACA JUGA: Wajib Tahu! Setelah Dikeluarkan, 5 Makanan Ini Tidak Boleh Masuk Freezer Kembali!
Source | : | infokomputer.com |
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR