Setelah pergantian mata uang baru, makan siang di gerai cepat saji yang biasanya sekitar 65 juta bolivar, pada Rabu (23/8) menjadi 625 bolivar.
Ambruknya perekonomian Venezuela ditandai dengan hiperinfilasi, padamnya listrik, kekurangan pasokan makanan dan obat-obatan.
BACA JUGA: Kacau Banget, Seorang Pria Asal Belanda Nekat Masukkan 18 Telur Rebus Ke Bokongnya Saat Mabuk!
Situasi ini menyebabkan jutaan warga Venezuela meninggalkan negara kaya minyak itu.
Menurut data PBB, sebanyak 2,3 juta warga Venezuela meninggalkan negara itu sejak 2014 saat krisis ekonomi mulai terasa.
Banyak yang menyalahkan Presiden Nicolás Maduro dan pemerintahnya atas situasi suram negara itu.
Rela makan daging busuk
Krisis ekonomi berkepanjangan yang dialami Venezuela dirasa semakin parah.
Sampai-sampai, masyarakat miskin di sebuah kota terpaksa membeli daging busuk!
Dilansir halaman Kompas.com, Kamis (23/8) daging busuk dijual di kota Maracibo setelah mengalami pemadaman listrik.
Krisis listrik tersebut membuat lemari pendingin untuk menyimpan daging tak bisa digunakan lagi.
Salah satu penjual daging, Johel Prieto memberi keterangan, “ tentu saja mereka memakannya. Terima kasih kepada Presiden Nicolas Maduro, sekarang orang miskin harus makan daging busuk.”
Menurutnya, listrik mulai padam sejak sembulan bulan lalu di kota yang dulunya dikenal kaya akan minyak itu.
BACA JUGA: Miris, Di Indonesia Semarak Pesta Daging, Masyarakat Miskin Venezuela Justru Rela Makan Daging Busuk
Salah satu warga Maracaibo turut buka suara, awalnya Ia tak menyadari bahwa daging yang dibelinya adalah daging busuk.
Namun, daging yang dikonsumsinya bersama tiga anaknya memiliki rasa yang aneh.
“Rasanya sedikit lebih baik jika ditambahkan lemon dan cuka,” kata Luna.
Ibu tiga anak ini mengaku dirinya sempat khawatir dengan daging busuk yang dimakannya.
Hal itu terbukti dari anak bungsunya yang sempat mengalami diare.
BACA JUGA: Wow, Terbuat dari 17.000 Timus, Replika Pabrik Gula di Karanganyar Ini Berhasil Raih Rekor MURI!
KOMENTAR