Sajiansedap.id - Nasib nahas menimpa seorang pria di Cooperstown, New York, Amerika Serikat.
Berniat mendapatkan hadiah dari kompetisi makan yang diikutinya, justru tagihan rumah sakit yang datang.
Pria yang diketahui berumur 34 tahun ini mengalami rasa sakit yang tidak tertahankan di kepalanya.
Rasa sakit ini dialaminya sesaat setelah memakan cabai di kompetisi makan tersebut.
BACA JUGA: Pelanggan Temukan Ulat di Sajian Restorannya, IKEA Langsung Dijatuhi Denda oleh Pemerintah
Bukan Cabai Sembarangan
Tantangan memakan cabai sudah biasa dilakukan oleh berbagai kontes makan.
Namun, kontes makan yang diikuti oleh pria asal New York ini dapat dikatakan luar biasa.
Pasalnya, kontes makan tersebut mengharuskan pesertanya untuk memakan cabai terpedas di dunia.
Setiap peserta diberikan sebuah cabai jenis Carolina Reaper untuk dimakan bulat-bulat.
Carolina Reaper dianggap sebagai cabai terpedas di dunia karena tingkat kepedasannya yang mencapai 2,2 juta skala panas Scoville.
BACA JUGA: Bermain dengan Makanan Ternyata Bisa Atasi Anak Rewel, Tambah Bikin Sehat Juga, Lo!
Skala Scoville biasa digunakan untuk mengukur tingkat kepedasan suatu makanan.
Secara normal, skala ini memiliki angka 0 sampai jutaan.
Dari skala ini, dapat dibandingkan tingkat kepedasan antara Carolina Reaper dan Jalapeno, jenis cabai pedas yang banyak dikonsumsi di Indonesia, India, dan Amerika Latin.
Tingkat kepedasan Carolina Reaper jika dibandingkan dengan Jalapeno bisa berlipat-lipat ganda angka yang dihasilkan.
Bagaimana tidak, menurut skala Scoville, Jalapeno hanya berkisar di angka 10.000.
Dengan perbandingan angka ini, telah dibuktikan bahwa cabai ini memiliki tingkat kepedasan 220 kali lebih tinggi dibandingkan Jalapeno.
BACA JUGA: [Video] Masih Bingung Bedanya Margarin dan Mentega? Intip Perbedaannya dari Video Berikut
Dilarikan Ke Rumah Sakit
Sesaat setelah mengunyah Carolina Reaper, pria yang menjadi peserta kompetisi makan tersebut mengalami sesak napas.
Tidak lama kemudian, pria ini merasakan sakit yang amat sangat di bagian lehernya.
Rasa sakit ini kemudian berubah menjadi sakit kepala yang amat sangat.
Dengan gejala yang demikian, pria tersebut kemudian dilarikan ke UGD Basset Medical Center di Cooperstown, New York State, Amerika Serikat.
Dari hasil diagnosis dokter, pria tersebut ternyata mengalami thunderclap headache atau sakit kepala guntur.
BACA JUGA: Dikira Guna Meluncurkan Senjata Nuklir, Ternyata Ini Fungsi Tombol Merah di Meja Kerja Trump!
Jenis sakit kepala ini memang tidak umum di Indonesia.
Thunderclap headache merupakan sakit kepala yang amat sangat yang terjadi dalam beberapa menit, biasanya hingga menyebab sesak napas, mual, dan muntah.
Sakit kepala ini memang cepat membaik, tapi juga cepat menyerang kembali.
Beruntungnya, pria korban Carolina Reaper ini cepat ditangani oleh pihak rumah sakit.
Karena kalau tidak, besar kemungkinan sang pria akan mengalami pendarahan dalam di bagian otak, atau penyumbatan pembuluh darah di kepala.
Hal ini disebabkan karena sakit ini dapat menyempitkan saluran peredaran darah ke otak karena tekanan yang disebabkan oleh rasa sakit tersebut.
BACA JUGA: [Video] Masih Bingung Bedanya Margarin dan Mentega? Intip Perbedaannya dari Video Berikut
Jika sampai terjadi penyempitan pembulih darah atau pendarahan dalam, pria tersebut bisa mengalami stroke, atau bahkan kematian.
Korban dari Carolina Reaper tidak terjadi pada pria ini saja.
Beberapa waktu lalu, seorang pria berumur 25 tahun meninggal dunia akibat serangan jantung.
Saat itu, sang pria diketahui sedang menjalankan diet dengan cabai terpedas di dunia tersebut.
BACA JUGA: Tampil Kompak, Yuni Shara dan Krisdayanti Pamer Gigi Putih, Padahal Habis Minum Kopi
Penulis | : | Ellytarahma |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR