SajianSedap.id – Belakangan ini, kehidupan Ruben Onsu sedang tidak tenang karena terror mistis yang mengintai rumah hingga outlet ayam gepreknya.
Bahkan, salah satu outletnya sampai tutup setelah “dikerjain” seseorang tidak dikenal ini.
Namun, baru-baru ini, Ruben menuai banyak pujian warganet karena menu makan siang keluarganya.
Kenapa, ya?
Baca Juga : Sarwendah Hamil Anak Kedua, Ruben Mengaku Ngidam Asinan Bogor, Pertanda dapat Anak Cowok?
Teror Mistis Sebabkan Outlet Gulung Tikar
Masih segar dalam ingatan bagaimana usaha kuliner Ruben Onsu juga menerima teror mistis dari orang tak dikenal.
Tidak hanya itu, Ia dan keluarganya juga mengalami kejadian di luar nalar manusia.
Rentetan kejadian itu diduga dilakukan oleh oknum yang tidak menyukai kesuksesannya.
Di depan salah satu cabang outlet ayam geprek miliknya, seseorang diduga mempraktikkan ilmu hitam dengan kotoran kucing.
Saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Ia mengatakan ada yang meletakkan sekantung kotoran kucing di depan tokonya yang berlokasi di Cibubur.
Sebelumnya, Ia juga melihat ada seseorang yang menaburi tanah merah di depan tokonya pada jam setengah 3 dini hari saat toko sudah tutup.
“Satu outlet itu, bayangin saja ya. Satu hari per outlet itu bisa 250 potong ayam yang bau. Kebayang enggak 250 porsi yang bau. Kan kita ambil dari satu pabrik yang sama. Kalau mau dari pabriknya, berarti semuanya, dong. Ini hanya di oulet yang itu saja. Kasihan kan, maksudnya kita enggak tahu kenapa, tiba-tiba bau saja gitu ayamnya, kan,” ujar Ruben.
Yang terbaru adalah keanehan yang terjadi pada ayam-ayam yang digunakannya untuk berdagang.
Dikatakannya, di outlet yang dilempari kotoran kucing, hampir 250 ekor ayam secara mendadak berbau tak sedap.
Tentu saja hal ini berdampak pada bisnisnya.
Diakui olehnya omset pun terus menurun.
Awalnya, Ruben tidak akan melakukan apapun karena Ia percaya usahanya dibangunnya itu adalah hasil susah payah yang tidak akan mudah dijatuhkan begitu saja.
Namun sayangnya, kini Ia mengabarkan kalau ada beberapa outlet ayam gepreknya yang tutup.
"Di belakang saya itu banyak mereka (karyawan) itu bertumpu sama pundak saya untuk bekerja dan karyawan saya sudah 3.500 orang. Kalau mereka tujuannya ingin menghancurkan usaha saya kamu berarti menghancurkan banyak orang gitu," ucap suami Sarwendah ini.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Baca Juga : Masalah Teror Belum Selesai, Kini Ruben Onsu Rebutan Nama ‘Bensu’ dengan Bisnis Susu
Pilih Makan Malam Bersama Keluarga
Sebulan pasca kejadian teror mistis tersebut, Ruben kini nampak sudah lebih tenang.
Di Instagramnya, Ia tak pernah lagi membagi cerita mistis terbaru yang dialaminya.
Entah memang karena terornya sudah mereda atau Ruben memilih menutup rapat kabar tersebut.
Yang jelas, kabar terbaru yang dibagikan Ruben adalah kabar bahagia karena sang istri diketahui tengah mengandung dua bulan.
Otomatis Ruben, Sarwendah dan Thalia, putri pertama mereka dibuat bahagia luar biasa.
Keluarga kompak ini pun makin terlihat ceria belakangan ini.
Buktinya, Jumat (27/10) siang kemarin, Ruben menunjukkan momen makan bersama keluarganya.
Baca Juga : Outlet Ayam Gepreknya Tutup Setelah Kena Teror Mistis, Ruben Onsu: 'Saya Berhasil Dikalahkan'
Di foto itu, Ruben nampak tersenyum bahagia walau makan sambil lesehan, lo.
Bahkan, mereka makan dengan tangan tanpa sendok.
Sarwendah yang mengenakan daster kuning pun nampak sedang menyuapi Thalia yang juga mengenakan daster.
Ternyata, menu makan mereka siang itu juga sederhana banget.
Hanya nasi, telor dadar dan terasi goreng.
Wah, menu makan rakyat jelata ini diakui nikmat luar biasa.
Otomatis, warganet ramai-ramai memenuhi kolom komentar dengan pujian.
Banyak yang mengatakan kalau keluarga Ruben adalah contoh keluarga artis idaman karena selalu kompak dan sederhana.
Semoga bahagia selalu, ya.
Baca Juga : Bukan Cuma Ashanty! Bisnis Kuliner Ruben Onsu Juga Kena Teror Mistis Ini, Pegawainya Sampai Pingsan!
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR