#SahabatSayur Harus Tahu, Lebih Sehat Mana Sayuran Ditumis atau Digoreng?

By Virny Apriliyanty, Minggu, 28 Juli 2019 | 10:45 WIB
#SahabatSayur Harus Tahu, Lebih Sehat Mana Sayuran Ditumis atau Digoreng? ()

SajianSedap.com - #SahabatSayur sering bertanya lebih sehat mana sayuran ditumis atau digoreng

Coba baca dulu artikel ini sampai habis untuk tahu jawabannya. 

Sayuran olahan seperti kol goreng, terong goreng hingga brokoli goreng cukup disukai banyak orang.

Baca Juga: Kini Nikahi Bintang Iklan, Dulu Siti Badriah Ternyata Hidup Susah Hingga Bisa Beli Rumah Sendiri, Dapurnya Minimalis!

Sayangnya, tidak sedikit yang mengatakan sayuran digoreng itu cukup berbahaya bagi kesehatan.

Terlebih dengan sisa minyak yang masih menempel pada sayuran walau sudah ditiriskan.

Sebenarnya, tujuan memakan sayuran mentah adalah untuk mendapatkan kandungan gizi darinya semaksimal mungkin karena meminimalkan proses pemasakan.

Sementara itu, menggoreng adalah salah satu proses masak yang sangat mungkin merusak tekstur makanan, terlebih sayuran.

Tapi, para peneliti dari Spanyol dan Meksiko membuktikan sayuran yang dimasak justru bisa membawa dampak kesehatan bagi kita.

Asalkan kita menggorengnya menggunakan minyak zaitun extra virgin.

Baca Juga: Bikin Heboh Karena Minta Ustad Solmed Poligami, April Jasmine Kini Tinggal di Rumah Mewah dengan Dapur Elegan

Untuk membuktikan kesehatan dalam sayuran goreng, mereka mengukur lemak, fenol dan kandungan antioksidan dari sayuran tertentu yang umumnya terdapat dalam diet Mediterania.

Sayuran tersebut seperti tomat, terong, dan labu yang ditumis dalam minyak zaitun extra virgin.

Mereka menemukan menumis sayuran dalam minyak zaitun extra virgin memperkaya sayuran dengan fenol alami, sejenis antioksidan yang dikaitkan dengan pencegahan kanker, diabetes, dan degenerasi makula.

Ini terutama disebabkan oleh minyak zaitun itu sendiri, yang “memperkaya” sayuran dengan fenolnya sendiri.

Jadi, apakah sayuran goreng lebih bagus untuk kesehatan?

Ilmu gizi telah menyarankan terhadap makanan goreng selama beberapa dekade, secara konsisten menunjukkan banyak minyak yang biasa digunakan untuk menggoreng dapat meningkatkan kolesterol darah, menyumbat arteri, serta semuanya dapat menambah berat badan.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

Baca Juga: Jadi Mualaf & Nikahi Pengusaha Kaya, Pemain Dunia Terbalik Ini Makmur & Bangun Rumah Mewah dengan Dapur Elegan!

Terlepas dari semua hal ini, para peneliti hanya ingin memahami apakah nutrisi, terutama fenol, dalam metode memasak akan hilang atau justru meningkat.

Fenol merupakan antioksidan alami dan nutrisi penting.

Sebagai contoh, fenol thymol, yang ditemukan dalam thyme, memiliki sifat antiseptik. Serta capsaicin yang ditemukan dalam cabai dan paprika, dapat digunakan untuk menghilangkan rasa sakit. Fenol juga telah dipelajari untuk sifat anti kankernya.

Studi ini menunjukkan makanan yang ditumis dalam minyak zaitun memiliki fenol yang tidak ada dalam bentuk mentah, karena sayuran ini mengambil fenol dari minyak zaitun dalam menggoreng dan menumis, dan dengan demikian kapasitas antioksidan dari makanan meningkat.

Tapi sayangnya para peneliti dalam penelitian ini hanya mencakup 4 sayuran saja.

"Saya khawatir tentang bagaimana informasi ini dikomunikasikan," kata ahli gizi yang berbasis di Las Vegas, Andy Bellatti, MS, RD.

Baca Juga: 11 Tahun Cerai, Yuni Shara Justru Dapat Gelar Janda Tajir Karena Rumahnya Serba Mewah! Dapurnya Paling Memukau

"Pertama, ia mencatat penelitian ini hanya mencakup empat sayuran, yiatu kentang, tomat, terong, dan labu," sambungnya, melansir Healthline.

Selain itu, Toby Amidor , MS, RD, pakar nutrisi dan penulis "The Greek Yogurt Kitchen" mempermasalahkan metode yang mereka gunakan, yaitu 'menumis' bukan 'menggoreng'.

Jadi saran dari para peneliti, jika suka sayuran goreng, cobalah untuk menumisnya.

Baca Juga: Skandal Ikan Asin, Pablo Benua Tulis Surat Maaf Untuk Ibu-Ibu Seluruh Indonesia, Isinya Malah Buat Warganet Menyumpah