Kompor Meledak Saat Dipakai Memasak Jadi Penyebab Utama Kebakaran Kereta, Tewaskan 65 Orang
Sajiansedap.com - Seperti yang diketahui, ada larangan membawa gas kedalam gerbong kereta antar kota.
Mungkin hal ini sering dialami pendaki yang biasa membawa gas berukuran botol mineral.
Namun sepertinya hal ini tidak banyak diketahui oleh banyak penumpang kereta.
Seperti kasus yang belum lama terjadi, dimana kompor meledak menjadi penyebab utama terbakarnya kereta di Pakistan.
Baca Juga: [KITCHENESIA.COM] Padangnese and Malaysian Rendang, How Do They Differ?
Sebanyak 65 orang dilaporkan tewas dengan puluhan lainnya terluka setelah sebuah kereta terbakar di kawasan tengah Pakistan.
Tayangan televisi memperlihatkan api mulai menyala dari gerbong dengan terdengar jeritan dalam insiden dekat distrik Rahim Yar Khan di Punjab.
Berdasarkan informasi dari lokasi kecelakaan, setidaknya 65 orang tewas dan 40 terluka," terang Menteri Kesehatan Punjab, Yasmin Rashid.
Dia mengatakan, korban luka segera dibawa ke rumah sakit di kota terdekat Bahawalpur dan rumah sakit di kawasan Rahim Yar Khan.
Diberitakan AFP Kamis (31/10/2019), Rashid menuturkan dari korban tewas kereta yang terbakar, baru 18 jenazah yang telah teridentifikasi.
"Mengerikan. Terjadi tragedi di kereta di mana tabung gas yang dibawa oleh penumpang meledak," kata Menteri HAM Shireen Mazari.
Merujuk kepada laporan dari media lokal Pakistan, salah satu penumpang tengah memasak sarapan ketika tabung gas yang dibawanya meledak.
Kereta itu awalnya berangkat dari Karachi ke Rawalpindi, di mana kebanyakan penumpang tengah menghadiri sebuah konferensi keagamaan.
Sebanyak 54 orang berada di gebong 11, sedangkan di gerbong 12 dan 13, masing-masing ada 78 penumpang.
Kebanyakan mereka sedang menuju perayaan keagamaan, dan berasal dari Mirpur Khas.
"Dua kompor meledak. Saat memasak, mereka menggunakan minyak yang kemudian malah memicu api," terang Menteri Kereta Sheikh Rashid Ahmed kepada Geo via Daily Mirror.
Mazari mengatakan, kereta yang terbakar itu adalah Tezgam, salah satu yang tertua dan merupakan layanan populer di Pakistan.
Layanan tersebut membentang di antara Rawalpindi, bersebelahan dengan ibu kota Islamabad, dan kota pelabuhan selatan Karachi.
Tayangan lokal memperlihatkan puluhan orang berdiri di atas rel, dan melihat ketika tiga gerbong kereta tersebut kebakaran.
Kecelakaan kereta dilaporkan terjadi di Pakistan, di mana perawatannya mengalami penurunan karena korupsi, mismanajemen, hingga kurangnya investasi.
Juli lalu, 23 orang dikabarkan tewas di distrik yang sama ketika kereta penumpang dari Lahore menabrak kereta barang di persimpangan.
Kecelakaan disebut sering terjadi persimpangan kawasan yang tak berpenghuni karena kurangnya pembatas jalan maupun sinyal.
Hal ini yang membuat asumsi bahwa kebakara ini bukan hanya karena meledaknya tabung gas.
Menurut laporan dari lokasi kecelakaan menyatakan ada kemungkinan kebakaran dipicu oleh masalah listrik.
Beberapa penumpang yang selamat dilaporkan menyatakan bahwa mereka percaya penyebab kebakaran adalah korsleting listrik.
Melalui Twitter, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan "tragedi mengerikan itu membuatnya sangat sedih", seraya menambahkan ia telah memerintahkan "penyelidikan segera".
Baca Juga: Resep Udang Kremes Wijen Sambal Bangkok Enak Ini Bikin Seisi Rumah Langsung Ngiler
Kereta yang menempuh perjalanan dari Karachi menuju Rawalpindi ini adalah kereta Tezgam, salah satu layanan paling tua dan paling populer di Pakistan.
Kereta ini berangkat setiap hari dengan waktu tempu 25,5 jam.
Layanan ini sempat dihentikan sesudah kebakaran terjadi, tapi kementerian perkeretaapian menyatakan layanan itu kini sudah dibuka kembali.
Kebakaran ini merupakan kecelakaan kereta terburuk di Pakistan selama lebih dari sepuluh tahun terakhir.
Untuk itu banyak yang perlu kita ketahui mengenai aturan bagasi sebelum naik kereta.
JENIS BARANG YANG TIDAK BOLEH DIBAWA KE DALAM KERETA API
1. Barang mudah terbakar atau meledak
2. Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya
3. Senjata api atau senjata tajam
4. Binatang peliharaan
5. Barang berbau menyengat