"Yang penting sore sudah pulang, karena malamnya ngaji," jelas Tya.
Pesan sang ibu yang menyuruhnya selalu hati-hati dan tak lagi pulang malam akan selalu Tya ingat.
Sementara belum jelas kapan keinginannya bersekolah terwujud, Tya tetap menuntut ilmu meski bukan di sekolah formal.
Sejak beberapa tahun lalu, Tya memutuskan ikut pengajian rutin di dekat rumahnya, Gang Haji Ali, Kramat Jati.
"Kalau belum bisa sekolah ya enggak apa-apa. Yang penting saya bisa ngaji," katanya.
Lewat pengajian rutin bakda Magrib yang ia hadiri dari Senin sampai Jumat, Tya bisa membaca huruf hijaiyah dan alfabet.
"Dari mengaji kenal banyak teman. Saya diajarin baca juga. Sekarang bisa ngaji, bisa baca juga meski masih dieja," ucapnya.