Sempat Heboh KDRT Terhadap Sang Istri, Mantan Suami Manohara Justru Makan Hati Diusir dari Rumah Mewahnya
SajianSedap.com - Dulu sempat menghebihkan dengan kasus KDRT, begini kabar mantan suami Manohara.
Bahkan ia harus makan hati diusir dari rumah mewahnya.
Begini penjelasannya.
Baca Juga: Wow, Jangan Disepelekan! Air Hangat Kaya Manfaat, Salah Satunya Bisa Melancarkan Peredaran Darah
Artis cantik Manohara Odelia Pinot sempat menghebohkan dua negara beberapa belas tahun yang lalu.
Pasalnya, mantan kekasih Ardi Bakrie ini menikah dengan salah satu pangeran Kelantan, Malaysia bernama Tengku Muhammad Fakhry Petra.
Namun, pernikahan yang didambakan akan menjadi bahagia itu nyatanya hanya bertahan seumur jagung.
Baca Juga: Rex Marindo, The Man Behind Bakso Boedjangan and Warunk Upnormal, On Why Food Business Is Simple
Ramai akibat KDRT
Manohara bukannya diperlakukan bak putri raja, melainkan dianiaya dengan tindakan KDRT.
Setahun membina biduk rumah tangga, keduanya kemudian memutuskan untuk berpisah.
Sudah 11 tahun lalu, sekarang Tengku Fakhry nampaknya mengalami beberapa hal buruk.
Bahkan konon, ia diusir dari istana. Benarkah demikian?
Kasus KDRT tersebut pun ramai dibicarakan tak hanya di Indonesia tapi juga di negara tetangga Malaysia.
Saat itu, Tengku Muhammad Fakhry, menyandang gelar pangeran asal Kelantan, Malaysia.
Pernikahan pasangan beda negara itu ramai diperbincangkan setelah muncul pemberitaan bahwa Manohara mendapat kekerasan dari suaminya.
Baca Juga: Kumpulan 5 Resep Sup Ayam yang Cocok Disajikan Saat Musim Dingin, Hangatnya Sampai ke Hati!
Dilansir dari NOVA pada 26 Agustus 2008 silam Manohara mengaku sempat tak bisa berkomunikasi dengan ibu dan keluarganya di Indonesia.
Guna membela sang anak, Ibunda Manohara, Daisy Fajarina menyewa dua pengacara sekaligus, Afrian Bondjol ”Boy” dari OC Kaligis & Associates, dan pengacara keluarga, Yuri Darmas.
Dikutip dari Tribun Solo, Boy menunjukkan bukti rekaman suara Mano saat menelepon ibunya, fotokopian surat keterangan dr. Naek L Tobing, dan fotokopi surat Mano buat Tengku Fakhry.
Dari pemberitaan yang beredar Manohara dikabarkan mengalami luka sayatan, sundutan rokok hingga suntikan hormon yang membuat berat badan tubuhnya naik drastis.
Tengku Fakhry yang Terusir dari Kerajaan
Bagai menerima karma atas segala tindakan kejinya, Tengku Fakhry mendapatkan karmanya.
Dilansir dari NOVA pada Kamis, 28 Januari 2010 silam, Tengku Fakhry dikabarkan berseteru dengan sang kakak, Tengku Muhammad Faris Petra yang tak lain adalah penerus tahta kerajaan Kelantan.
Perselisihan itu lalu coba ditangani oleh Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur.Hakim akan memberikan keputusan setelah mendengar dan mempelajari kuasa prerogatif pemerintah.
Hakim yang kala itu bertugas meminta Tengku Muhammad Fakhry, yang diwakili pengacaranya, K. Shanmuga, untuk menjelaskan persoalan yang terjadi sebelum mengambil keputusan.
Namun siapa yang menyangka, sang kakak tak mau berbaik hati pada sang adik.
Kakak kandung Fakhry itu membatalkan pelantikan Fakhry sebagai anggota majelis Kerajaan Negeri Kelantan pada 16 September 2009.
Beberapa media Malaysia sempat mengabarkan bahwa Tengku Fakhry sempat mengajukan permohonan pada Mahkamah Tinggi agar membatalkan keputusan kakaknya itu.
Keputusan ini menjadi penanda 'diusir'nya Tengku Fakhry dari Kerajaan Kelantan.
Menurut aturan lembagaan Kelantan, majelis bertanggungjawab untuk menentukan bakal pengganti Sultan dan memastikan tak ada kekosongan pemerintahan lebih dari setahun.
Konflik yang terjadi ini pun kembali membuka kembali skandal KDRT yang melibatkan Manohara dan Tengku Fakhry.
Fakhry juga ditangkap karena terlibat perencanaan pembunuhan kakaknya.
Saat berseteru dengan sang kakak, ayah dari mereka yang saat itu masih sah sebagai raja tengah terbaring sakit.
Oleh karenanya, Tengku Faris menjadi pewaris sah takhta raja.
Sejumlah perdebatan dan diusirnya Tengku Fakhry membuat dirinya mungkin geram kepada pemangku kekuasaan di istana.
Pada Mei 2010 lalu, Fakhry ditangkap karena diduga terlihat dengan rencana pembunuhan kakaknya.
Sebelum itu, salah seorang dari pengawal Faris bernama Ramli Mohamed ditembak oleh oknum yang diduga merupakan kaki tangan dari Tengku Fakhry.
Sejak dirinya diusir kakaknya, Tengku Faris Petra resmi menjabat sebagai sultan baru (dilantik pada 13 September 2010).
Dilantik sebagai raja pada 13 Desember 2016, ia baru turun takhta pada 6 Januari 2019 lalu.