Gak Perlu Obat Mahal, Oncom dan Tempe, Ternyata Bisa Jadi Obat Mujarab untuk Penyakit Mematikan Ini!

By Rafida Ulfa, Jumat, 7 Februari 2020 | 07:05 WIB
Cuma makan oncom dan tempe sudah bisa lawan penyakit berbahaya ini! (Tribunnews.com & Tribun Medan)

Gak Perlu Obat Mahal, Oncom dan Tempe Ternyata Bisa Jadi Obat Mujarab untuk Penyakit Mematikan Ini!

SajianSedap.com - Siapa yang setiap hari makan oncom dan tempe?

Oncom dan tempe dikenal sebagai makanan tradisional orang Indonesia.

Selain enak, dua makanan fermentasi tersebut memiliki harga yang murah dan bisa ditemukan di mana saja.

Ternyata, oncom dan tempe juga ampun cegah penyakit berbahaya ini, lho!

Dikutip dari Wartakota, seorang peneliti menemukan fakta makanan tradisional tempe dan oncom sangat bermanfaat bagi kesehatan pembuluh darah manusia.

Baca Juga: Murah dan Enak Rasanya, Ternyata Kedelai Pada Tahu dan Tempe Punya Manfaat Luar Biasa! Enggak Sangka!

Baca Juga: Kesal Karena Susah Tidur? Coba Makan Buah Kiwi dan Keajaiban Ini Akan Langsung Terjadi!

Selain itu khususnya untuk kasus trombosis atau kematian mendadak akibat adanya penyumbatan pembuluh darah.

Bagiamana bisa?

Yuk kita simak faktanya berikut ini!

Obat Penyakit Jantung

Oncom dan tempe bisa dikreasikan menjadi masakan apa saja.

Bisa tumis, goreng ataupun sayur.

Nah hal tersebut lah yang membuat lima mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Malang, yakni Rani Susanti, Clara Artha Febriana (THP 2012), Raehana Saria G (THP 2013), Khusnul Khotimah (THP 2013), dan Sita Nuryanti (THP 2013), membuat penelitian dari oncom dan tempe.

Baca Juga: Enggak Nyangka, Cuma Rutin Minum Ramuan Jahe Dan Gula Merah, Deretan Hal Menakjubakan Ini Yang Akan Terjadi Pada Tubuh, Perempuan Wajib Tahu

Baca Juga: Enggak Perlu Minum Obat Kalau Sakit Kepala, Coba Ramuan dari Bahan Dapur Ini! Dijamin Ampuh dan Super Murah!

Oncom makanan fermentasi yang kaya protein

Penelitian kelima mahasiswa itu di bawah bimbingan Dr Aji Sutrisno melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) DIKTI 2015.

"Penyumbatan pembuluh darah tersebut diakibatkan dari respons alami tubuh manusia,

yaitu pembekuan darah yang terjadi di pembuluh darah vena bagian dalam dan pembuluh darah arteri," kata salah seorang peneliti manfaat tempe dan oncom untuk terapi trombosis tersebut Rani Susanti di Malang, Jawa Timur, Jumat.

Berkaca dari adanya berbagai kasus pembuluh darah ini kemudian mendorong kelima mahasiswa ini untuk memberikan solusi.

Dengan melihat dari berbagai potensi yang dimiliki Indonesia, termasuk makanan tradisional Indonesia yaitu oncom dan tempe yang merupakan makanan berbasis kedelai fermentasi yang memiliki aktivitas fibrinolitik.

Ia mengatakan penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu pembunuh terbesar saat ini.

Ternyata, makanan sehari-hari seperti tempe dan oncom mengandung 'obat mujarab' untuk menangkalnya.

Tempe dan oncom merupakan produk pangan fermentasi berbahan kedelai.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa makanan ini mengandung enzim fibrinolitik protease, yang bekerja memecah bekuan darah.

Baca Juga: Dari Lele Sampai Mujaer, Benarkah Konsumsi Ikan yang Makan Kotoran Bisa Berbahaya Untuk Tubuh?

Serangan jantung dan stroke kerap dipicu oleh bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah.

Hanya saja, suhu yang terlalu tinggi pada proses pengolahan bisa menyebabkan enzim tersebut mengalami denaturasi atau kerusakan.

Sementara pada suhu yang terlalu rendah, tempe maupun oncom belum cukup matang untuk bisa dikonsumsi dengan aman.

Melalui serangkaian percobaan, akhirnya didapatkan bahwa suhu yang tepat untuk memasak tempe dan oncom adalah 60 dan 80 derajat celcius.

Baca Juga: Kesal Banyak Kutu di Beras Anda? Cuma Gunakan Bahan Dapur Ini, Dijamin Ampuh Mengusirnya!

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Hasil pengamatan menunjukkan adanya aktivitas enzim fibrinolitik protease pada suhu tersebut, ditandai dengan zona bening pada uji proteolitik dan fibrinolitik.

Bukan tanpa alasan jika para mahasiswa ini memilih tempe dan oncom sebagai bahan penelitian.

Kedua jenis produk pangan fermentasi ini cukup populer, sehingga mudah ditemukan dalam menu makan sehari-hari, bahkan di Jepang banyak yang meneliti produk pangan fermentasi.

"Nah kenapa kita nggak mengeksplor yang ada di tempat kita?

Sebelumnya, memang ada penelitian yang menunjukkan adanya aktivitas fibrinolitik pada makanan tradisional Jepang berbasis kedelai, yaitu nato," katanya.

Baca Juga: Jangan Disepelekan Lagi Mulai Sekarang, Rutin Konsumsi Gula Merah Ternyata Punya Segudang Manfaat! Salah Satunya Cegah Masalah Pernafasan

Baca Juga: Hati-hati, Sering Gunakan Alat Makan Melamin Bisa Picu Penyakit Ganas Ini Pada Tubuh! Begini Cara Mengatasinya

Rani menjelaskan metode penelitian diawali dari isolasi mikroba oncom dan tempe yang kemudian dilanjutkan dengan proses purifikasi enzim.

Selanjutnya didapat enzim murni yang digunakan untuk proses elektroforesis dan zimografi guna mengonfirmasi adanya enzim fibrinolitik protease.

Selain itu juga dilakukan proses konfirmasi lainnya, yaitu dengan menggunakan fibrin plate assay dengan menggunakan media fibrin dan thrombin, metode yang digunakan untuk melihat adanya aktivitas pemecahan enzim dari oncom dan tempe guna membuktikan adanya aktivitas pemecahan terhadap fibrin (bekuan darah).

Proses lanjutan yaitu dengan menggunakan uji blood clot degradation dengan perlakuan suhu yang berbeda-beda, yakni 60oC, 80oC, 1000C.

Metode selanjutnya merupakan metode yang digunakan untuk konfirmasi adanya aktivitas proteoltik dengan menggunakan media susu skim dan Nutrient Agar (NA).

"Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi output kepada masyarakat mengenai cara pengolahan terbaik agar manfaat dari enzim fibrinolitik protease yang terdapat dalam produk oncom dan tempe dapat bekerja dengan baik," ujarnya.

Baca Juga: Kesal Cucian Piring Menumpuk dan Kotor? Begini Cara Mudah Mengatasinya Agar Terasa Ringan! Wajib Ditiru

Dari produk tempe dan oncom yang diteliti menunjukkan adanya aktivitas fibrinolitik protease pada suhu 60oC, 80oC yang ditandai dengan adanya degradasi darah pada uji blood clot degradation.

Adanya zona bening pada uji proteolitik dan fibrinolitik yang menunjukkan adanya aktivitas protease dari enzim, serta didapat berat molekul pada proses elektroforesis dan zimografi yaitu 30 kDa.

Baca Juga: Bukan Dijilat Setan, Mendadak Memar Ternyata Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya! Anda Harus Waspada!

Baca Juga: Bukan Buah Saja, Ternyata Rendaman Akar Jeruk Nipis Juga Bisa Mengusir Penyakit Berbahaya Ini Dari Tubuh!

Baca Juga: Jangan Sepelekan Kepala Pusing Setelah Makan Daging! 5 Hal Ini Jadi Penyebab Utamanya, Waspada!