Benarkah Air Kemasan Yang Dikocok Sampai Berbuih Sudah Tak Layak Minun dan Bisa Berbahaya Untuk Tubuh?

By Marcel Mariana, Rabu, 25 Maret 2020 | 12:45 WIB
ilustrasi minum air dalam botol kemasan (piqsels.com)

Benarkah Air Minum Kemasan Yang Dikocok Sampai Berbuih Bisa Berbahaya Untuk Tubuh? 

Sajiansedap.com - Banyak mitos yang beredar disekitar kita tentang makanan atau minuman.

Meski hanya mitos, tidak jarang hal tersebut memang benar adanya.

Salah satunya yang paling dikenal adalah kita tidak boleh mengonsumsi air dalam kemasan yang sudah dikocok, apalagi sampai berbui.

Katanya air tersebut sudah kotor sehingga akan menimbulkan gangguan kesehatan.

Baca Juga: Dikenal Jadi Sumber Penyakit, Ternyata Makanan Kemasan Sehat Untuk Tubuh, Asal..

Padahal meski tidak disengaja, air dalam kemasan masih bisa terkocok karena guncangan.

Lalu, apakah mitos tersebut benar adanya?

Kita simak yuk penjelasannya.

Air botol kemasan masih Aman Diminum Asalkan Patuhi Aturan

Baik air putih atau minuman berperasa, kalau sudah terkocok dengan agak keras, pastinya menimbulkan buih putih.

Nah, karena buih yang tercipta itulah minuman jadi dianggap sudah berbahaya dan tidak bisa dikonsumsi lagi.

Katanya kita bisa pusing dan sakit perut karena air sudah kotor.

Baca Juga: Mencoba Ikan Pedas dari Usaha Rosa Meldianti, Youtuber ini Kaget dengan Rasanya, 'Gue Gak Tahu, Apakah Dia Salah Kemasan'

Baca Juga: Bukan Cuma Makanan Kemasan, WIFI Bisa Menyebabkan Tumor Otak Pada Anak, Hati-hati

Padahal sebenarnya itu tidak benar.

Buih yang tercipta karena goncangan baik disengaja atau tidak sama sekali tidak membahayakan kesehatan.

Pasalnya, buih ini pun terkadang tidak bertahan lama di dalam minuman kemasan karena lama-kelamaan akan hilang.

Namun yang perlu diperhatikan adalah ketika ada indikasi lain seperti perubahan warna dan rasa pada botol kemasan.

Kemungkinan besar minuman sudah terkontaminasi zat lain yang bisa membahayakan tubuh.

Kalau sudah begitu, segera cek tanggal kadaluwarsa pada kemasan.

Siapa tahu minuman tersebut sudah lewat tanggal kadaluarsa atau hampir kadaluwarsa.

Baca Juga: Viral Lempar Susu Kemasan Ke Wajah Ojol dengan Semena-mena, Begini Nasib Karyawan Kedai Kopi Ternama ini Sekarang

Hal lain yang perlu diperhatikan saat membeli minuman dalam kemasan adalah memperhatikan bentuk kemasan.

Kalau sudah penyok atau terdapat cacat, lebih baik tukar dengan kemasan lain yang masih bagus.

Bisa jadi cacat tersebut terbentuk akibat gas di dalam kemasan yang menandakan kalau minuman dalam kemasan sudah tidak bagus untuk dikonsumsi.

Artikel Berlanjut Setelah Video Di Bawah Ini : 

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Makanan Kemasan

1. Perhatikan kemasan produk

Sebelum memutuskan untuk membeli.

Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah kemasan produk.

Baca Juga: 10 Hari Tak Keluar Rumah Karena Corona, Sophia Latjuba Curhat Kehabisan Stock Makanan Sampai Mau Tidak Mau Lakukan Hal Ini

Periksa kemasan produk, apakah ada kerusakan atau apakah kemasan dalam kondisi cacat.

Pastikan produk yang Anda beli masih dikemas dalam bentuk yang baik.

Jika ada sedikit saja kerusakan pada kemasan, sebaiknya pilih kemasan lain yang lebih baik.

2. Lihat tanggal kadaluwarsa produk

Penting untuk mengetahui apakah makanan kemasan yang Anda beli masih layak digunakan atau tidak, terutama untuk produk beku.

Walaupun Anda beli makanan kemasan dalam supermarket yang besar, namun tidak ada salahnya jika Anda mengecek tanggal kedaluwarsanya lagi.

Jika Anda berencana untuk tidak langsung memakai makanan kemasan tersebut, mengetahui tanggal kedaluwarsa juga berguna untuk mengetahui kapan Anda harus sudah memakainya.

Baca Juga: Gara-gara Pesan Makanan, Sifat Asli Seorang Donna Agnesia Dibongkar Driver Ojol

Jika waktu pemakaian sudah lebih dari tanggal kedaluwarsa, produk makanan atau minuman kemasan sudah rusak atau tidak layak digunakan

3. Baca informasi nilai gizi pada kemasan

Mengetahui berapa banyak kalori, lemak, karbohidrat, protein, dan kandungan gizi lainnya yang terdapat dalam produk makanan atau minuman yang Anda konsumsi sangat penting dilakukan.

Ini memudahkan Anda untuk mengetahui apakah nutrisi yang Anda peroleh sudah mencukupi, masih kurang, atau sudah melebihi kebutuhan Anda.

Saat melihat informasi nilai gizi, inilah beberapa hal yang harus Anda ketahui:

- Jumlah sajian per kemasan

Ini hal pertama yang harus Anda ketahui.

Tidak semua makanan kemasan memiliki 1 sajian (atau 1 porsi) per kemasan.

Padahal, biasanya nilai gizi yang tertera adalah untuk 1 sajian.

Jadi, jika dalam satu kemasan terdapat 2 sajian, maka Anda harus mengalikan kalori (atau nutrisi lain) dengan 2 sajian saat Anda menghabiskan makanan kemasan tersebut.

Baca Juga: Batal Resepsi karena Wabah Virus Corona, Pasangan Ini Bagi-bagi Makanan Catering Ke Anak Yatim, 'Kami Ingin Semua Sehat Walafiat'

- Kalori

Saat melihat nilai gizi, Anda akan melihat beberapa jenis kalori.

Namun, Anda cukup melihat total kalori yang terkandung dalam makanan kemasan.

Hal ini penting untuk mengetahui sudah berapa kalori yang masuk ke tubuh Anda dari satu makanan kemasan tersebut.

Dengan begitu, Anda dapat menjaga jumlah kalori yang masuk ke tubuh Anda.

- Karbohidrat, serat, dan gula.

Penting bagi Anda untuk mengetahui jumlah ketiga jenis kandungan ini dalam makanan kemasan, terlebih lagi jika Anda memiliki diabetes tipe 2.

Jadi, tidak hanya kalori dan lemak saja yang menjadi fokus perhatian Anda saat membeli makanan kemasan.

Baca Juga: Bak Cinta Buta, Wanita Ini Rela Langgar Lockdown Demi Bisa Berkencan di Tengah Wabah Corona! Berujung Dapat Ganjaran Pahit Ini

- Lemak dan kolesterol

Dalam informasi nilai gizi, biasanya tertera berbagai kandungan jenis lemak dalam satu kemasan makanan atau minuman.

Yang paling penting Anda perhatikan adalah kandungan lemak jenuh.

Dalam sehari, Anda disarankan untuk mengonsumsi lemak jenuh tidak lebih dari 10% dari total kalori.

- Protein.

Nutrisi ini tidak kalah penting untuk Anda perhatikan dalam setiap makanan kemasan yang Anda makan.

Dalam sehari, setidaknya Anda harus mendapatkan protein sebanyak 10-35% dari total kalori harian Anda.

4. Lihat bahan-bahan yang terkandung dalam produk

Selain nilai gizi, bahan-bahan yang terkandung dalam makanan kemasan juga wajib Anda perhatikan.

Baca Juga: Padahal Bersebelahan dengan China, Ternyata Rusia Punya Cara Cerdik Agar Tak Tertular Virus Corona! Terlambat Dilakukan Indonesia!

Daftar kandungan bahan dapat menggambarkan tentang makanan atau minuman kemasan yang Anda konsumsi.

Anda juga dapat melihat jenis pengawet dan pewarna yang terkandung dalam makanan kemasan.

Sehingga, jika Anda bermasalah dengan salah satu jenis pengawet atau pewarna, Anda bisa menghindarinya.

Anda juga bisa menilai kualitas produk tersebut dari bahan-bahan yang dikandungnya.

5. Baca klaim gizi pada label produk

Jangan tertipu dengan klaim gizi yang tertera pada kemasan produk makanan atau minuman. Beberapa klaim gizi yang Anda baca mungkin bisa salah Anda artikan, contohnya:

Klaim “bebas kolesterol” atau “kolesterol rendah” pada makanan yang berasal dari sumber nabati, seperti margarin dan minyak, tidak ada artinya.

Semua makanan dari sumber nabati mengandung kolesterol sangat sedikit (hampir tidak ada).

Baca Juga: Ogah Terapkan Social Distancing Ditengah Wabah Corona, Perlakuan Pengunjung Warung Kopi Saat Dibubarkan Polisi Bikin Naik Pitam!

Namun, bisa jadi mengandung lemak tinggi sehingga dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi berlebihan.

Jika produk tersebut mengklaim 93% bebas lemak, mungkin produk tersebut memang benar mengandung lemak sebesar 7%.

Untuk memastikannya, sebaiknya baca lagi informasi nilai gizi yang ada di kemasan.

Bandingkan juga dengan kebutuhan lemak Anda per hari.

Baca Juga: Bikin Satu Indonesia Panik, Artis Cantik ini akan Nafkahi Pasien Positif Virus Corona yang Jadi Tulang Punggung Keluarga

-------

Bila anda ingin dapatkan informasi lebih lengkap tentang resep masakandan kue untuk dicoba,bisa langsung saja berlangganan Tabloid Saji. Tinggal klik di Https://www.gridstore.id

Artikel Telah Ditayangkan Di Tribuntravel Dengan Judul,Mitos atau Fakta, Air Minum Dalam Botol yang Terkocok Sampai Berbuih Tidak Aman Diminum?