Sejarah Kue Cucur, #KemilauKulinerIndonesia yang Punya Banyak Nama dan Selalu Tersaji dalam Upacara Adat

By Raka, Rabu, 20 Mei 2020 | 05:05 WIB
Jadi #KemilauKulinerIndonesia, Kue Cucur ternyata memiliki sejarah panjang hingga selalu tersaji dalam setiap upacara adat (Sajian Sedap)

Para nelayan menyiapkan persembahan berupa kue-kue yang melambangkan suku-suku yang ada di daerah tersebut dan salah satu kue yang dibuat persembahan ialah kue cucur.

Kue cucur digunakan sebagai lambang suku Keling. Berdasarkan perlambang ini, diduga kue cucur dibawa oleh pedagang India yang datang ke pulau Sumatra.

Di Sulawesi Utara terdapat cerita bahwa seorang gadis yang tidak dapat membuat kue cucur dengan baik, dia tidak diperkenankan untuk menikah.

Di Gorontalo, kue cucur disajikan saat panen padi.

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Nastar Gulung Keju, Kuliner Khas Lebaran Pilihan Keluarga

Para petani menikmati kue cucur bersama-sama, bahkan terjadi barter yaitu kue cucur ditukar dengan beberapa ikat padi.

Suku Mandar di Sulawesi Barat memiliki perahu tradisional dengan bentuk haluan yang meruncing, layarnya meruncing dan bercadik, disebut perahu sadeq.

Mulai dari proses pengumpulan bahan baku untuk perahu sadeq (proses penebangan), pembuatan perahu sadeq hingga peluncuran ke laut, selalu diiringi doa dan upacara.

Dalam upacara ini disiapkan sesaji yang diletakkan di atas nampan.

Salah satu sesajinya ialah kue cucur. Kue cucur dipercaya sebagai simbol harapan agar pekerjaannya berbuah manis.