WHO Menyebut Jika Perokok Menyumbangkan Angka Tertinggi dari Pasien Virus Corona yang Meninggal Dunia, Kok Bisa?

By Marcel Mariana, Minggu, 7 Juni 2020 | 16:30 WIB
Perokok menjadi penyumbang terbanyak pasien virus corona (Tribun Kaltim - Tribunnews.com)

Untuk menilai dampak langsung merokok terhadap ekspresi ACE2 di paru-paru, Sheltzer lalu membandingkan ekspresi gen ACE2 dari jaringan epitel paru-paru orang yang merokok secara teratur dengan mereka yang tidak pernah merokok.

"Kami menemukan bahwa merokok menyebabkan peningkatan signifikan dalam ekspresi ACE2," paparnya. Penelitian itu mencatat bahwa perokok menghasilkan 30 hingga 55% lebih banyak ACE2 daripada mereka yang tidak merokok.

Seakan memperkuat, Direktur Institute of Clinical and Translational Research di Baylor College of Medicine, AS, Christopher I Amos, melaporkan ada peningkatan 25% dalam ekspresi ACE2 dalam jaringan paru-paru milik orang yang merokok sedikitnya 100 batang selama hidup mereka jika dibandingkan bukan perokok.

Baca Juga: Cinta Terhalang Corona, Kaesang Galau hingga Ungkap Kerinduan yang Berat Kepada Kekasih Hati Setelah Lama Tidak Bertemu

Ia bersama peneliti lainnya juga menemukan bahwa merokok mengubah ekspresi gen sel di paru-paru sehingga gen ACE2 lebih tinggi diekspresikan dalam sel piala, yaitu sel yang mengeluarkan lendir untuk melindungi selaput pembungkus organ paru-paru.

"Efek merokok yang signifikan pada ekspresi paru ACE2 yang diidentifikasi dalam penelitian ini menunjukkan tidak hanya peningkatan titik masuk untuk virus seperti Covid-19, tetapi juga dapat menunjukkan peningkatan risiko masuknya virus ke paru-paru perokok," kata Amos, seperti dikutip dari Science Daily.

Baca Juga: Teka Teki Asal Mula Virus Corona Akhirnya Mulai Terjawab, Benarkah Produk dari Laboratorium di China?

Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini

Artikel Telah Ditayangkan di health.grid.id dengan Judul, WHO Sebut Jumlah Perokok Sumbang Kematian Tinggi Pasien Covid-19 di Indonesia