Disebut Menyehatkan, Ternyata 6 Hal Tak Terduga Ini Akan Terjadi dalam Tubuh Jika Berhenti Makan Nasi dan Roti
SajianSedap.com - Di dunia, nasi dan roti jadi sumber karbohidrat utama yang dipilih jadi makanan pokok banyak orang.
Bahkan di Indonesia, konsumsi roti sebagai pengganti nasi juga bukan hal yang aneh lagi.
Karbohidrat sederhana, seperti yang terdapat pada nasi, roti putih, atau mi, merupakan sumber energi bagi tubuh.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Rutin Minum Air Rebusan Daun Sirih Merah Ampuh Tangkal Penyakit Serius ini
Tetapi, asupan karbohidrat yang tinggi berpengaruh negatif pada kesehatan.
Lalu, benerakah berhenti mengonsumsi nasi dan roti sangat menyehatkan bagi tubuh?
Ternyata, 6 hal inilah yang akan terjadi dalam tubuh kalau berhenti makan nasi dan roti, lo.
Jika Berhenti Makan Nasi dan Roti
Karbohidrat memang kita perlukan, tetapi asupannya harus dibatasi.
Para pakar menetapkan konsumsi karbohidrat yang dianjurkan adalah 45-65 persen energi total perhari.
Itu sudah termasuk nasi atau makanan pokok, roti, mi, kue, dan sebagainya.
Sebagian orang mulai melirik diet karbo untuk menurunkan berat badan.
Padahal, ada banyak manfaat positif yang bisa kita raih jika kita meghindari karbohidrat sederhana seperti nasi, kue tart, dan panganan manis lainnya.
- Pembakaran lemak
Mengurangi asupan karbohidrat padat energi berarti kita menekan jumlah kalori yang dikonsumsi sehari-hari.
Hal ini akan membuat tubuh membakar lemak yang disimpan sebagai sumber energi.
Untuk mempercepat pembakaran lemak, berolahragalah sebelum sarapan.
Tubuh akan membakar lemak cadangan energi dan bukan makanan yang kita asup.
- Tidak mudah lapar
Bukan kalori yang membuat kita merasa kenyang, tapi nutrisi seperti serat, protein, dan lemak sehat.
Bila kita mengonsumsi karbohidrat sederhana, sebanyak apa pun kita makan, tubuh akan tetap mencari makanan lain yang mengandung nutrisi.
Akibatnya kita pun lebih cepat lapar.
- Perut lebih cepat rata
Satu hal yang menonjol setelah kita mengganti karbohidrat sederhana dengan yang kaya serat adalah perut lebih cepat rata.
Penejelannya adalah, kekurangan serat membuat koloni bakteri tidak sehat di usus lebih banyak.
Hal ini menyebabkan perut menjadi kembung dan lebih besar dari yang sebenarnya.
- Menekan risiko penyakit
Karbohidrat sederhana terdiri dari gula.
Kelebihan konsumsi bahan pangan ini membuat hormon insulin yang dihasilkan pankreas lebih banyak.
Lama kelamaan akan memicu resistensi insulin yang menyebabkan penyakit diabetes.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Konsumsi serat atau karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, gandum utuh, oat, atau kue tradisional yang sulit dikunyah, dapat mencegah gula darah naik dengan cepat yang akan membuat tubuh mengeluarkan insulin.
Kadar gula darah yang normal dan stabil akan membuat produksi insulin yang dihasilkan juga konsisten sehingga resistensi insulin bisa dicegah.
- Otot semakin kuat
Bila Anda ingin membangun otot, mengurangi makanan mengandung karbohidrat sederhana adalah keharusan.
Bahan pangan karbohidrat pada umumnya tidak mengandung protein yang merupakan pembentuk otot.
- Lebih berenergi
Memang tidak semua karbohidrat buruk, tetapi jika kita memilih karbohidrat kompleks, energi tubuh menjadi lebih stabil sehingga kita pun tak cepat merasa lelah dan mengantuk.
(Lusia Kus Anna/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 6 Hal Ini Akan Terjadi pada Tubuhmu Jika Kamu Berhenti Makan Nasi dan Roti