Spesial Saji-Sedap, Kuliner Manado Bukan Cuma Ikan Rica-rica, Cicipi Juga 4 Kuliner Sedap dari Belut Woku sampai Ayam Tuturga

By Virny Apriliyanty, Kamis, 26 November 2020 | 13:45 WIB
Ikon Kota Manado (TRIBUNMANADO/ALEXANDER PATTYRANIE)

Tersedia juga menu khas Tondano, perkedel nike. Menu ini dibuat dari ikan nike, sejenis ikan yang sangat kecil dari Danau Tondano. Ikan-ikan ini diberi bumbu, sedikit tepung, lalu digoreng. Rasanya gurih dan renyah. Ada juga perkedel milu alias perkedel jagung yang tak kalah enak. Untuk sayurnya, ada tumis pakis bunga pepaya yang gurih, segar, dengan semu pahit yang agak pudar. Cukup ditebus Rp 6.500, sayur ini sudah bisa Anda nikmati.

Ada juga kolobi yang dimasak woku. Kolobi adalah sejenis siput yang hidup di Danau Tondano. Dagingnya kenyal, khas hewan bercangkang. Menu ini tak kalah gurih dalm balutan bumbu woku. Rumah makan ini menggunakan perpaduan bangunan semi permanen dan rumah panggung berbahan kayu, khususnya untuk view yang menghadap ke danau. Di bawahnya kita bisa melihat jaring-jaring penyimpanan ikan. Rumah makan berkapasitas lebih dari 300 pengunjung ini buka mulai pukul 10.00 – 18.00 saja. Agar pesanan tak lama dibuat, sebaiknya lakukan pemesanan terlebih dulu, terutama bagi Anda yang datang secara berombongan.

Baca Juga: Spesial Saji-Sedap - Yuk, Bikin Sendiri Saus Keju Creamy yang Cocok jadi Cocolan sampai Saus Aneka Hidangan

3. RM Heng Mien

Jl. Raya Manado – Tomohon (Tinoor)Telp (0431) 355667

Selepas dari Tondano menuju kembali ke Manado, Anda akan melewati kota Bunga Tomohon. Kota ini suasananya juga cukup sejuk dan di sepanjang jalan terlihat berderet-deret petani bunga yang menjajakan tanamannya. Itulah mengapa Tomohon juga dijuluki Kota Bunga.

Di Tomohon, khusunya di daerah Tinoor, ada beberapa rumah makan yang menjajakan menu khas Minahasa. Salah satunya Rumah Makan Heng Mien yang letaknya ada di sisi kanan jalan jika Anda datang dari arah Tondano. Sebaliknya, posisinya ada di kiri jalan jika datang dari arah Manado. Selain menunya yang khas, kedai ini juga punya aturan yang unik, dan sudah pasti menyenangkan pelanggannya. Setiap pengunjung cukup membayar Rp 16 ribu per orang dan boleh makan sepuasnya semua sajian yang dihidangkan di meja. Wah, asyiknya! “Memang sejak dulu kami memberlakukan harga yang sama untuk satu orang,” jelas Cindy (26), putri Ny. Nourma, pemilik rumah makan ini.

Soal menu, tersedia lebih dari 20 jenis yang disediakan. Di antaranya ayam kari (tuturuga), sate ayam pedas, renga (siput sawah), ayam rica-rica, ikan woku, cakalang fufu (asap), sayur tahu/tempe, sayur campur, sop, hingga acar timun dan wortel. Tersedia juga menu non halal seperti sate babi, babi rica, tinoransak (masak cabai hijau), dan lobak (babi kecap). Ada juga paniki woku alias kelelawar. Kalau yang ini harus membeli terpisah, tidak termasuk paket yang Rp 16 ribu tadi. Harganya Rp 35 ribu seporsi.

Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Tips Antigagal Membuat Bola Ubi Kopong Ala Pedagang!

Semua menu disajikan langsung ke meja yang Anda pilih. Puluhan piring diatur layaknya di rumah makan padang. Bedanya, di sini semua boleh dihabiskan tanpa membayar lebih. Uniknya, di sini nasi tidak disajikan begitu saja di piring atau wadah nasi, melainkan dibungkus seperti timbel ala sunda. Bedanya, daun pembungkusnya tidak menggunakan daun pisang, melainkan disebut daun nasi. Bentuknya mirip daun kunyit dengan cara membungkus yang unik, mirip buras ala Makassar.

Rumah makan yang berdiri sejak tahun 1995 ini melayani pelanggannya mulai pukul 10.00 – 22.00. Heng Mien kerap menjadi tempat persinggahan untuk bersantap dalam perjalanan dari Manado ke Tomohon, atau sebaliknya. Kapasitasnya cukup besar dan mampu menampung hingga lebih dari 60 orang.