Hati-hati! Santan Disebut Baru Berubah Jadi Kolesterol Kalau Sampai Pecah Saat Dimasak, Ini Faktanya Menurut Ahli!
SajianSedap.com - Menu dengan santan memang jadi olahan paling favorit di Indoneesia.
Soalnya, tambahan santan membuat rasa masakan jadi jauh lebih gurih.
Namun, pernahkah Anda dengar isu kalau santan bisa menyebabkan kolesterol?
Katanya, makan satan bikin leher langsung pegal.
Baca Juga: Resep Gulai Ayam Enak, Menu Berkuah Santan Dengan Rasa Gurih yang Nendang
Baca Juga: Resep Soto Daging Santan Enak, Menu Super Nikmat Untuk Menikmati Quality Time Bersama Keluarga
Tapi, ada juga isu yang menyebut kalau santan tidaklah mengandung kolesterol.
Santan baru jadi kolesterol kalau sampai pecah saat dimasak.
Nah, benarkah hal itu?
Langsung simak penjelasannya menurut ahli!
Penyebab Santan Jadi Kolesterol
Ternyata, isu kalau santan pecah jadi penyebab kolesterol adalah hoax.
Tapi, isu kalau santan awalnya adalah makanan yang sehat adalah sebuah fakta.
Soalnya, semua bahan yang datang dari alam ini pasti baik dan punya manfaat untuk tubuh, lo.
Yang bikin salah dan berbahaya kadang justru dari cara pengolahan kita.
Baca Juga: Resep Puding Santan Ronde, Menu Penutup Unik Dengan Rasa yang Menyegarkan
Misalnya saja, santan ternyata jadi berkolesterol kalau kita melakukan kesalahan ini saat memasaknya.
Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz, menjelaskan santan termasuk bahan makanan sumber lemak.
Namun, santan termasuk lemak yang baik.
Hanya saja, lemak ini bisa berubah menjadi racun berbahaya jika dimasak dengan 3 cara ini.
1. Dimasak lebih dari 3 menit
Dia menjelaskan santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik.
Santan kelapa mengandung asam lemak dan trigliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Namun, cara memasak yang salah pada kenyataannya bisa bikin lemakpada santan berubah menjadi lemak jenuh.
Baca Juga: Resep Sayur Nangka Krecek Enak, Menu Berkuah Santan Untuk Teman Makan Nasi yang Sedap Banget
Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh, sehingga risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darahdan berbagai risiko berbahaya lainnya juga meningkat berlipat ganda.
Salah satu cara memasak santan yang kerap keliru, yakni dimasak terlalu lama hingga mendidih.
Jadi, saran untuk mengolah santan yang baik adalah jangan dipanaskan terlalu lama jika untuk sayur.
“Santannya bisa dimasukkan terakhir dan jangan terlalu lama di panas. Misal, seperti masak sayur lodeh, jadi yang terakhir dimasukkan adalah santannya,” terang Rista.
Dia menganjurkan, memasak santan tidak dilakukan lebih dari 3 menit agar tidak menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Baca Juga: Begini Cara Menghangatkan Makanan Bersantan Tanpa Bikin Kuah Santan Pecah, Kuncinya Ada di Api
2. Dipanaskan berulang kali
Selain itu, Rista juga menyarankan masakan yang mengandung santan tidak dimasak atau dihangatkan berkali-kali.
Pasalnya, hal itu akan membuat makanan itu menjadi sumber lemak jahat.
“Apabila masakan yang mengandung santan dimasak berkali-kali akan menimbulkan lapisan minyak. Itulah yang menyebabkan masakan menjadi berbahaya,” jelas Rista.
3. Dimasak dengan bahan lain yang berisiko timbulkan kolesterol
Terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, Rista menyebut, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol.
Misalnya saja, telur, daging, dan terutama jeroan.
Penjelasan itu juga berlaku pada anggapan santan bisa bikin gemuk.
Baca Juga: Resep Sayur Lodeh Jagung Enak, Hidangan Tradisional yang Bikin Makan Jadi Lebih Berkesan
Dia memberi gambaran, sering mengonsumsi masakan bersantan yang dengan nasi porsi banyak jelas bisa memicu peningkatan berat badan pada seseorang.
Hal itu dikarenakan, nasi mengandung karbohidrat dan gula.
“Misalnya lagi saat puasa ini makan cendol. Udah pakai santan, pakai gula merah juga. Jadi kandungan kalorinya pasti lebih banyak. Sementara, kalori berlebih pasti bikin gemuk,” jelas Rista.