Dikira Bikin Kenyang, Hal Buruk ini Bisa Terjadi Pada Tubuh Jika Terlalu Banyak Makan Nasi Saat Sahur, Waspada!
SajianSedap.com - Saat ini kita sudah memasuki bulan Ramadhan.
Ya, saat bulan Ramadhan tiba, tentu kita akan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Puasa tentu identik dengan sahur.
Saat sahur tentu banyak dari Anda yang mengonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat.
Baca Juga: Resep Cah Bayam Jamur Tiram Enak, Menu Pelengkap Sahur yang Super Bergizi
Bahkan banyak pula yang mengonsumsi nasi dalam jumlah banyak saat sahur.
Sebab banyak yang berpikir jika mengonsumsi banyak nasi akan membuat perut jadi kenyang lebih lama.
Namun, siapa sangka makan banyak nasi saat sahur malah bisa memberikan hal buruk ini pada tubuh.
Hal Buruk yang Akan Menimpah Tubuh
Nasi memang sudah menjadi sumber karbohidrat utama bagi orang Indonesia.
Maka itu, banyak yang memilih nasi sebagai sumber energi saat sahur, bahkan banyak pula yang makan dalam jumlah banyak agar perut tetap kenyang saat berpuasa.
Namun, jangan lagi lakukan hal itu sebab bisa memberikan hal buruk untuk tubuh.
Dilansir dari Intisari Online, hal itu diungkapkan oleh dokter gizi dr Juwalita Surapsari, SpGK. Menurutnya, “Makan terlalu banyak tidak akan menjamin kita kenyang lebih lama,” tutur Juwalita kepada Kompas.com, Senin (27/4/2020).
Rumus kenyang yang benar itu adalah adanya makanan tinggi protein dan serat dalam menu makan kita.
Protein dan serat adalah dua komponen yang sangat berpengaruh terhadap rasa kenyang. Sementara itu, karbohidrat tidak akan bertahan lama karena dibakar lebih cepat oleh tubuh dibanding protein.
Baca Juga: Resep Mi Goreng Cakalang Enak, Menu Sahur Super Nikmat yang Bisa Dibuat Semua Orang
Baca Juga: Resep Ayam Goreng Serundeng Enak, Menu Santap Malam Dengan Taburan Serundeng yang Nikmat
Penting juga kita ingat, banyak makan nasi saat sahur justru membuat kita mudah dan cepat mengantuk usai sahur dan saat menjalankan ibadah puasa di siang hari.
Kenapa? Nasi merupakan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi. Pun nasi, melansir hellosehat.com yang menulis artikel dengan judul Kenapa Makan Nasi Putih Bisa Bikin Ngantuk, mengandung indeks glikemik tinggi.
Indeks glikemiks sendiri adalah standar yang dipakai untuk mengukur seberapa cepat makanan tertentu meningkatkan kadar gula di dalam darah.
Nah, hal inilah yang menjadi biang keladi rasa kantuk muncul jika kita makan nasi banyak.
Untuk diketahui, untuk memecah komponen karbohidrat nasi yang dimakan supaya bisa dimanfaatkan oleh seluruh sel kita, tubuh membutuhkan tenaga yang sangat besar untuk memprosesnya.
Proses tersebut dapat memicu peningkatan gula darah dalam tubuh. Supaya kadar gula tidak terlalu banyak dalam tubuh, secara otomatis pankreas menghasilkan hormon insulin.
Insulin meningkatkan kadar triptofan di otak. Selanjutnya, triptofan meningkatkan kadar hormon serotonin dan melatonin yang berkaitan erat dengan munculnya rasa mengantuk.
Serotonin membuat kita merasa tenang dan nyaman. Sedangkan melatonin sendiri adalah hormon yang akan diproduksi agar tubuh bisa beristirahat.
Jadi jangan heran jika setelah makan nasi, terutama dalam porsi yang besar maka mudah mengantuk.
Jadi, seberapa banyak kita harus mengonsumsi nasi sekali makan? Berikut informasi yang didapat dari newhealthadvisor.org, yang mengangkat artikel How Much Riceh per Person?
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Nasi putih
Banyak ahli gizi merekomendasikan ¼ gelas atau 90 g beras. Tapi itu tidak berlaku untuk semua jenis beras.
Contoh beras basmati dan melati, diketahui membengkak hingga dua kali lipat ukuran sebenarnya setelah dimasak. Jadi setengah cangkir beras basmati menghasilkan nasi 200 kalori.
Begitu juga dengan nasi biji-bijian pendek seperti nasi Arborio, jumlah kalorinya lebih tinggi dalam satu cangkir nasi, sekitar 240 kalori per cangkir.
Beras merah
Dalam artikel "Laporan Konsumen" yang diterbitkan pada tahun 2012, direkomendasikan bahwa setiap orang harus mengkonsumsi tidak lebih dari 2 porsi nasi per minggu (1 porsi nasihasil dari 1/4 cangkir beras).
Tapi AARP menyarankan bahwa, jika beras merah dicuci bersih, dimasak dengan rasio air-beras 6: 1, dan tiriskan semua air tambahan setelah dimasak, dapat mengurangi jumlah yang disarankan sekitar 30%.
Kalori beras merah lebih rendah dari beras putih, beras merah hanya mengandung 220 kalori. Harapan yang menjelaskan berapa banyak nasi per orang, Anda harus memasak berdasarkan varietas mereka.
Kesimpulannya setiap kali makan, jika kita selalu makan nasi, makan nasi secukupya saja. Porsi mudahnya, nasi yang kita makan tidak lebih banyak/besar dari kepalan tangan masing-masing individu.
Tapi ukuran sederhana itu tidak berlaku untuk nasi yang dikepal-kepal atau dipadatkan, seperti timbel, lontong, ketupat, bacang, dan lainnya.
Efek Buruk Jika Langsung Tidur Setelah Sahur
Sahur memang dilakukan sebelum waktu subuh tiba.
Maka itu banyak yang merasa ngantuk pada jam-jam tersebut.
Bahkan banyak pula yang langsung memilih untuk tidur setelah melakukan sahur.
Namun, siapa sangka kebiasaan itu malah bisa memberikan efek buruk untuk tubuh.
Dilansir dari Nakita.id, makan di pagi hari saat sahur rupanya juga memicu respons pada tubuh di mana tubuh melepaskan hormon setorin dan melatonin yang memicu rasa ngantuk setelah makan.
Berikut ini sederet dampak buruk langsung tidur setelah makan sahur seperti dimuat Kompas.com:
1. Meningkatkan risiko asam lambung
Jangan sampai makan dalam porsi yang banyak saat sahur langsung bergegas tidur karena dapat berdampak buruk pada kesehatan lambung.
Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan pada lambung meningkat sehingga cairan naik ke tenggorokan.
Jika kondisi ini dibiarkan begitu saja makan akan berpotensi memicu penyakit GERD (Gastroesophageal reflux disease).
Baca Juga: Resep Sop Oyong Wortel Telur Kocok Enak, Menu Sahur Sederhana Dengan Kuah Nikmat
Adapun gejala dari GERD adalah mulas, sulit menelan, benjolan di tenggorokan, hingga asma yang buruk di malam hari.
Jangan sampai dalam kondisi tersebut Anda coba-coba untuk makan sebelum tidur.
Jika kondisi ini dibiarkan saja, maka akan memperburuk kondisi lambung hingga meningkatkan jumlah asam naik hingga tenggorokan.
Ada baiknya juga untuk menghindari mengonsumsi kafein, cokelat, teh, hingga alkohol.
2. Sensasi terbakar pada dada
Banyak yang memilih untuk tidur setelah makan cukup banyak waktu sahur tiba.
Tapi kondisi ini justru berdampak buruk bagi kesehatan dan memicu efek seperti terbakar dan perih pada bagian dada.
Kondisi ini biasanya terjadi karena asam lambung berlebihan yang naik ke tenggorokan hingga dada.
Jika asam lambung mengalami kenaikan akan mudah menyebabkan rasa tak enak pada mulut.
Baca Juga: Resep Telur Ceplok Aroma Serai Enak, Inspirasi Menu Sahur Praktis yang Wajib Ditiru
3. Memicu kegemukan
Salah satu hal yang paling dihindari oleh sebagian besar wanita adalah kegemukan.
Tetapi terkadang kegemukan justru muncil karena kelalaian terhadap pola hidup sehat dan kebiasaan yang salah namun terus dilanjutkan.
Tidur setelah makan sahur rupanya berpotensi untuk memicu kegemukan.
Meski belum ada bukti secara fisiologis, makan setelah tidur memang lebih cenderung meningkatkan berat badan.
Nah, itu tadi sederet dampak langsung tidur setelah makan sahur yang perlu diperhatikan agar tidak mempengaruhi kesehatan.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, Sering Kita Lakukan, Ternyata Makan Banyak Nasi Saat Sahur Bukannya Membuat Puasa Makin Kuat, Justru Penyakit Ini yang Mengintai
Baca Juga: Resep Udang Goreng Tepung Enak, Menu Sahur yang Siap Ramaikan Meja Makan