Sering Dijual Pedagang Nakal di Pasar, Jangan Lagi Beli Terasi dengan Ciri-ciri ini Kalau Tidak Mau Mati Muda

By Idam Rosyda, Rabu, 9 Juni 2021 | 19:10 WIB
ilustrasi terasi berbahaya (Kolase Tribunnews)

SajianSedap.com - Terasi adalah salah satu bumbu masakan yang terbuatdari fermentasi udang ataupun ikan laut.

Biasanya, terasi digunakan sebagai slaah satu bumbu penyedap karena memiliki aroma yang khas.

Terasi juga kerap digunakan untuk tambahan membuat sambal agar rasanya semakin lezat.

Baca Juga: Jangan Lagi Makan Gorengan Kalau Lihat Ciri-ciri Tak Wajar ini, Bisa Berbahaya saat Masuk Mulut

Baca Juga: Jangan Lagi Makan Mi Ayam Ditambah 2 Bahan Favorit Ini Kalau Masih Sayang Nyawa Seisi Rumah! Enaknya Tak Setara Bahayanya

Namun, fakta dilapangan rupanya ditemukan berbagai terasi berbahaya.

Ada yang menggunakan pewarna hingga pengawet berbahaya agar terasi bisa tahan lama.

Nah, agar tidak sampai tertipu pedagang nakal, waspada ciri-ciri terasi berbahaya berikut ini agar Anda tak mati muda.

Ciri-ciri Terasi Tak Layak Konsumsi

Membedakan terasi yang aman dan berbahaya memang terkadang sulit.

Apalagi jika membeli terasi kemasan yang tidak bisa dicek.

Namun, ada beberapa ciri-ciri terasi yang perlu Anda waspadai, sehingga bisa diamati saat membeli terasi.

Baca Juga: Perbedaan Margarin, Mentega, Butter, dan Roombutter, Sudah Tahu?

Baca Juga: Bukan Sekadar Hiasan, Mengapa Donat Bolong di Bagian Tengahnya?

2017 lalu, Kepala UPT Pasar Sungailiat, Ahmad Suherman menemukan peredaran terasi berbahaya di pasar-pasar tradisional.Seperti terasi yang mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B yang mereka temukan dari hasil pemeriksaan sampel, Selasa (29/8/2017) di UPT Pasar Sungailiat.Ternyata, terasi tersebut mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B.Beginilah salah satu ciri terasi yang mengandung rhodamin atau pewarna pakaian yang sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia

Beginilah salah satu ciri terasi yang mengandung rhodamin atau pewarna pakaian yang sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia
Pedagang menambahkan zat pewarna ini supaya tampilan terasi lebih menarik, merah merona dan terlihat segar.Padahal seperti kita ketahui, Rhodamin B merupakan pewarna pakaian yang berbahaya sekali kalau sampai termakan dan tertelan. Melansir profetik.farmasi.ugm.ac.id (28 April 2013), Rhodamin B adalah zat warna sintetis berbentuk serbuk kristal berwarna kehijauan, berwarna merah keunguan dalam bentuk terlarut pada konsentrasi tinggi dan berwarna merah terang pada konsentrasi rendah.Pemerintah telah melarang penggunaan rhodamin B untuk makanan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 239/ Menkes/ Per/ V/ 1985 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya.Pelarangan tersebut tentunya berkaitan dengan dampaknya yang merugikan kesehatan manusia.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :

Rhodamin B dapat membahayakan kesehatan manusia.Jika dikonsumsi berulang-ulang rhodamin B dapat menimbulkan efek toksik akumulatif yang tidak langsung muncul.Efek toksik baru terlihat beberapa tahun kemudian.Rodhamin B ini sangat berbahaya, karena sebagian besar konsumen tidak mengetahui adanya Rhodamin B dalam makanan yang mereka konsumsi.Parahnya lagi mereka tidak mengetahui bahwa tubuh mereka telah dirusak perlahan-lahan oleh zat berbahaya ini.Rhodamin B dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran pencernaan, keracunan, gangguan hati/liver, dan yang paling serius adalah kanker hati.

Baca Juga: Stop dari Sekarang! Jangan Lagi Makan Kentang dengan Warna ini Jika Tak Mau Mati MudaBelakangan juga terungkap bahwa Rhodamin B dapat memengaruhi fungsi otak termasuk gangguan perilaku pada anak sekolah.Gangguan perilaku tersebut meliputi: gangguan tidur, gangguan konsentrasi, gangguan emosi, hiperaktif dan memperberat gejala pada penderita autism.Nah, terasi yang menggunakan Rhodamin B, tekstur terasi tersebut kasar, pewarna merahnya tidak merata, berwarna merah mencolok, dan keras."Kalau dari udang kan lembut tidak keras seperti ini. Ini ada sisik-sisik ikan di produk terasinya. Diragukanlah dia menggunakan bahan udang. Produknya juga menggunakan zat pewarna. Kalau aslinya mungkin berwarna hitam, pucat tapi karena ini pakai zat pewarna menjadi merah, warnanya biar menarik," ungkap Suherman kepada bangkapos.com.Sedangkan produk terasi yang sudah lama tidak terjual, berwarna cokelat dimana zat pewarnanya sudah pudar dan terasinya mengeras.

Memilih Terasi Berkualitas Baik Tentu saja tidak semua terasi enak rasanya dan dapat menaikkan cita rasa hidangan yang dibuat.

Kualitas terasi sangat menentukan masakan kita.

Terasi yang baik kualitasnya, pasti membuat masakan jadi semakin meningkat cita rasanya. Terasi yang berkualitas baik adalah terasi yang aromanya segar.

Kalau terasi udang, aroma udangnya juga harus terasa.

Baca Juga: Dikira Lebih Sehat, Nasi Merah Ternyata Jauh Lebih Berbahaya Dari Nasi Putih, ini yang Jadi Alasannya

Dari sudut penampilan, warnanya terlihat alami, agak kusam dan tidak warna merah cerah.

Warna terasi yang terlalu cerah bisa merupakan tanda bahwa warnanya tidak alami.

Warna masakan pun terkadang menjadi tidak cerah atau kusam karena pemakaian terasi yang tidak baik.

Pertimbangan lain dalam memilih terasi, terasi harus kering, tidak basah.

Terasi yang basah akan mudah tercemar jamur dan aman untuk dimakan.

Baca Juga: Coba dari Sekarang Makan Bawang Putih Kukus, Siapa Sangka Penyakit Ganas ini Pasti Ogah Masuk ke Tubuh

Artikel ini telah tayang di GirdHeath.id dengan judul Terasi Seperti Ini Jangan Dipilih, Membunuh Secara Perlahan dengan Memunculkan Penyakit Mengerikan dengan judul