Satu Indonesia Wajib Tahu! Ternyata Ini Manfaat Luar Biasa Dari Oncom yang Baik Untuk Kesehatan Tubuh

By Marcel Mariana, Minggu, 11 Juli 2021 | 08:10 WIB
Oncom untuk kesehatan jadi obat penyakit jantung (Tribun Manado - Tribunnews.com)

Sajiansedap.com - Anda pasti sudah tidak asing dengan oncom.

Oncom sering kali disebut sebagai makanan kampung.

Namun tahukah anda kalau oncom mengandung manfaat luar biasa untuk kesehatan?

Bahkan, oncom dan tempe juga ampuh cegah penyakit berbahaya ini, lho!

Ya, karena berasal dari ampas tempe, tak telak manfaat oncom dan tempe pun tak jauh berbeda.

Baca Juga: Resep Sambal Oncom Petai Enak, Sajian Unggulan Untuk Lengkapi Santap Malam

Dikutip dari Wartakota, seorang peneliti menemukan fakta makanan tradisional tempe dan oncom sangat bermanfaat bagi kesehatan pembuluh darah manusia.

Selain itu khususnya untuk kasus trombosis atau kematian mendadak akibat adanya penyumbatan pembuluh darah.

Bagiamana bisa?

Yuk kita simak faktanya berikut ini!

Obat Penyakit Jantung

Oncom dan tempe bisa dikreasikan menjadi masakan apa saja.

Bisa tumis, goreng ataupun sayur.

Nah hal tersebut lah yang membuat lima mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Malang, yakni Rani Susanti, Clara Artha Febriana (THP 2012), Raehana Saria G (THP 2013), Khusnul Khotimah (THP 2013), dan Sita Nuryanti (THP 2013), membuat penelitian dari oncom dan tempe.

Penelitian kelima mahasiswa itu di bawah bimbingan Dr Aji Sutrisno melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) DIKTI 2015.

Baca Juga: Resep Genjer Cah Udang Oncom Enak, Sajian yang Dibuat Dengan Bahan yang Serba Murah

"Penyumbatan pembuluh darah tersebut diakibatkan dari respons alami tubuh manusia,

yaitu pembekuan darah yang terjadi di pembuluh darah vena bagian dalam dan pembuluh darah arteri," kata salah seorang peneliti manfaat tempe dan oncom untuk terapi trombosis tersebut Rani Susanti di Malang, Jawa Timur, Jumat.

Berkaca dari adanya berbagai kasus pembuluh darah ini kemudian mendorong kelima mahasiswa ini untuk memberikan solusi.

Dengan melihat dari berbagai potensi yang dimiliki Indonesia, termasuk makanan tradisional Indonesia yaitu oncom dan tempe yang merupakan makanan berbasis kedelai fermentasi yang memiliki aktivitas fibrinolitik.

Ia mengatakan penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu pembunuh terbesar saat ini.

Ternyata, makanan sehari-hari seperti tempe dan oncom mengandung 'obat mujarab' untuk menangkalnya.

Tempe dan oncom merupakan produk pangan fermentasi berbahan kedelai.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa makanan ini mengandung enzim fibrinolitik protease, yang bekerja memecah bekuan darah.

Serangan jantung dan stroke kerap dipicu oleh bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah.

Baca Juga: Resep Pepes Oncom Enak, Hidangan Gurih Dengan Taburan Oncom

Hanya saja, suhu yang terlalu tinggi pada proses pengolahan bisa menyebabkan enzim tersebut mengalami denaturasi atau kerusakan.

Sementara pada suhu yang terlalu rendah, tempe maupun oncom belum cukup matang untuk bisa dikonsumsi dengan aman.

Melalui serangkaian percobaan, akhirnya didapatkan bahwa suhu yang tepat untuk memasak tempe dan oncom adalah 60 dan 80 derajat celcius.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini : 

Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan menunjukkan adanya aktivitas enzim fibrinolitik protease pada suhu tersebut, ditandai dengan zona bening pada uji proteolitik dan fibrinolitik.

Bukan tanpa alasan jika para mahasiswa ini memilih tempe dan oncom sebagai bahan penelitian.

Kedua jenis produk pangan fermentasi ini cukup populer, sehingga mudah ditemukan dalam menu makan sehari-hari, bahkan di Jepang banyak yang meneliti produk pangan fermentasi.

"Nah kenapa kita nggak mengeksplor yang ada di tempat kita?

Baca Juga: Resep Oncom Goreng Garing Enak, Olahan Oncom Nikmat Untuk Lengkapi Menu Siang Ini

Sebelumnya, memang ada penelitian yang menunjukkan adanya aktivitas fibrinolitik pada makanan tradisional Jepang berbasis kedelai, yaitu nato," katanya.

Rani menjelaskan metode penelitian diawali dari isolasi mikroba oncom dan tempe yang kemudian dilanjutkan dengan proses purifikasi enzim.

Selanjutnya didapat enzim murni yang digunakan untuk proses elektroforesis dan zimografi guna mengonfirmasi adanya enzim fibrinolitik protease.

Selain itu juga dilakukan proses konfirmasi lainnya, yaitu dengan menggunakan fibrin plate assay dengan menggunakan media fibrin dan thrombin, metode yang digunakan untuk melihat adanya aktivitas pemecahan enzim dari oncom dan tempe guna membuktikan adanya aktivitas pemecahan terhadap fibrin (bekuan darah).

Proses lanjutan yaitu dengan menggunakan uji blood clot degradation dengan perlakuan suhu yang berbeda-beda, yakni 60oC, 80oC, 1000C.

Metode selanjutnya merupakan metode yang digunakan untuk konfirmasi adanya aktivitas proteoltik dengan menggunakan media susu skim dan Nutrient Agar (NA).

"Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi output kepada masyarakat mengenai cara pengolahan terbaik agar manfaat dari enzim fibrinolitik protease yang terdapat dalam produk oncom dan tempe dapat bekerja dengan baik," ujarnya.

Dari produk tempe dan oncom yang diteliti menunjukkan adanya aktivitas fibrinolitik protease pada suhu 60oC, 80oC yang ditandai dengan adanya degradasi darah pada uji blood clot degradation.

Baca Juga: Resep Oncom Goreng Kemangi Enak Ini Tidak Pernah Bosan Untuk Disantap

Adanya zona bening pada uji proteolitik dan fibrinolitik yang menunjukkan adanya aktivitas protease dari enzim, serta didapat berat molekul pada proses elektroforesis dan zimografi yaitu 30 kDa.

Oncom Bisa Mengandung Aflatoksin

Hal ini seperti mengutip tulisan 'Membuat Oncom Praktis dan Aman Aflatoksin' dari dosen jurusan Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dr. Wiwi Wikanta di laman um-surabaya.ac.id.

Disamping masalah kandungan zat gizi, ada yang perlu mendapat perhatian dan diwaspadai dari oncom ini adalah kandungan aflatoksinnya.

Wiwi menjelaskan, oncom sebagai makanan hasil fermentasi merupakan makanan yang rentan terhadap kontaminasi jamur lain yang dapat memproduksi racun (toksin) yang berbahaya.

Menurut Wiwi, bahan baku dalam pembuatan oncom merupakan substrat-substrat yang rentan terhadap kontaminasi aflatoksin.

Terutama bungkil kacang tanah. Kacang tanah, kedelai dan singkong adalah komoditas asal bahan baku pembuatan oncom.

Komoditas-komoditas ini sering dilaporkan sebagai substrat yang memiliki kandungan aflatoksin.

Walaupun oncom sangat besar kemungkinannya untuk mengandung aflatoksin, namun perlu diketahui pula bahwa produksi aflatoksin dipengaruhi oleh beberapa faktor.

"Diantaranya macam substrat, lama fungi kontak dengan substrat, kandungan air substrat, suhu dan kelembaban. Serta potensial gentik fungi," papar Dr Wiwi Wikanta.

Baca Juga: Resep Oncom Goreng Daun Jeruk Enak, Sajian Pelengkap Gurih Dan Beraroma Nikmat

Perhatikan saat membuat oncom Wiwi mengungkapkan, ada dua hal penting yang dapat dikemukakan dalam pembuatan oncom.

Yaitu pemilihan bahan baku dan penentuan komposisi campurannya, merupakan faktor yang penting dalam proses pembuatan oncom.

Perlu adanya perhatian yang serius terhadap waktu simpan, baik bahan baku maupun oncomnya, untuk menghindari terkontaminasi dan penimbunan aflatoksin yang besar.

Selain itu komposisi campuran bahan baku sangat berperan dalam menentukan, baik kandungan zat gizi maupun kandungan aflatoksin pada oncom.

Komposisi bahan baku yang memberikan kandungan zat gizi lebih tinggi dengan kandungan aflatoksin yng relatif lebih rendah.

Wiwi juga menyarankan, bahwa masyarakat perlu mewaspadai tumbuhnya jamur kontaminan pada oncom, yaitu jamur Aspergillus sp.

Jenis jamur ini merupakan kontaminan makanan penghasil utama aflatoksin.

Baca Juga: Menu Diet Minum Air Jahe, Cuma Modal Jahe Bisa Turunkan Berat 2 - 4 Kilogram dalam Seminggu!

Oncom paling baik dikonsumsi 3 hari setelah fermentasi Oleh karena itu, perlu diperhatikan beberapa hal dalam konsumsi oncom, yaitu:

1. Pemilihan bahan baku pembuatan oncom harus yang berkualitas, terutama masalah lama simpan stok bahan baku.

2. Lama penyimpanan oncom setelah difermentasi, sebelum dikonsumsi.

Oncom yang berkualitas paling baik dikomsumsi 3 hari setelah fermentasi.

Pembentukan aflatoksin oleh Aspergillus flavus pada kacang tanah steril memerlukan suhu dan waktu optimum, yaitu pada 25 derajat celcius selama 7-9 hari.

Baca Juga: Resep Oncom Goreng Daun Jeruk Enak, Sajian Pelengkap Gurih Dan Beraroma Nikmat

Perhatikan warna oncom, jangan sampai ada warna hitam di antara warna merah pada umumnya oncom.

Nah, sebelum membeli oncom, kita wajib tahu ciri-cirinya di atas ya.

Agar tidak bahaya bagi tubuh dan keluarga di rumah.

Baca Juga: Lebih Murah Daripada Obat, Siapa Sangka Tempe dan Oncom Bisa Jadi Obat Ampuh Untuk Penyakit Mematikan Ini

Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini