Sajiansedap.com - Di masa pandemi, Mensos Tri Rismaharini dituntut sibuk untuk pemrataan bansos dan bantuan lainnya.
Namun, mantan walkot Surabaya itu pun terlihat aktif dan sehat walau punya kerjaan segudang.
Terungkap, wanita 60 tahun itu rutin minum jamu pokak yang jadi rahasia tubuh bugarnya selama ini.
Baca Juga: Tips Sehat Makan Daging Qurban Tanpa Takut Kolesterol Naik, Rayakan Idul Adha Tanpa Beban!
Baca Juga: Bukannya Sehat, Konsumsi Madu Sembarangan Ternyata Malah Membahayakan Tubuh! Harus Tahu Cara Amannya
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat jamu pokak ala Mensos Risma pun sangat mudah didapat.
Cara membuatnya pun mudah dan praktis, hanya 10 menit!
Selain itu, Mensos Risma pun juga membagikan tips sehat tak terduga, namun teruji secara klinis. Apa itu? Yuk simak!
Resep jamu pokak ala Mensos Risma
Berikut resep dan cara membuat jamu pokak, minuman rahasia Mensos Tri Rismaharani untuk jaga daya tahan tubuh.
Bahan:
Baca Juga: Bukannya Bikin Sehat, Minum Air Rebusan Daun Salam dengan Kondisi Ini Malah Bisa Jadi Malapetaka untuk Tubuh150 gr gula pasir100 gr gula aren, sisir halus2 liter air mendidih8 cm jahe, memarkan3 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan5 cm kayu manis8 butir cengkih5 butir kapulaga2 sdt parutan kulit jeruk purut2 lembar daun pandan
Cara membuat jamu pokak ala Mensos Risma
1. Masak gula di atas api sedang hingga cair dan warnanya berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Tuang air mendidih dan masak sambil terus diaduk hingga gula larut.Tambahkan gula aren, aduk hingga rata.
3. Masukkan jahe, serai, kayu manis, cengkih dan kapulaga.
4. Masak sambil terus diaduk selama 5 menit.
5. Tambahkan parutan kulit jeruk purut dan daun pandan.
6. Masak dengan panci tertutup di atas api kecil sampai rebusan mendidih. Angkat, saring.
7. Sajikan selagi hangat dan minuman paling enak dinikmati dimalam hari dan waktu turun hujan.
Kebiasaan sehat Mensos Risma
Selain jamu pokak, Mensos Risma juga punya kebiasaan menyehatkan yang bisa kita tiru nih, Saselovers!
Terungkap, mantan walkot Surabaya itu mengunyah makanan cukup lama, yaitu sampai sekitar 32 kali.
"Coba tanya pak Fikser (M Fikser, Kabag Humas Pemkot Surabaya, red) aku kalau makan lama sekali," kata Risma mengutip Surya.coi.id.
Mengutip Bobo.id, mengunyah makanan hingga halus punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Ketika menelan makanan yang sudah halus, makanan tersebut lebih cepat terdorong sehingga memudahkan kinerja organ pencernaan.
Selain itu, mengunyah makanan hingga halus membuat kita kenyang lebih lama. Cocok untuk diet.
Artikel ini mengutip informasi dari Surya Malang dan Warta Kota.