Satu Indonesia Tak Sadar, Bukannya Bikin Sehat Mata, Makan Wortel Ternyata Bisa Sebabkan Efek Mengerikan Ini Jika Dikonsumsi Berlebih, Waspada!

By Idam Rosyda, Selasa, 13 Juli 2021 | 16:25 WIB
terlalu banyak makan wortel bisa sebabkan karotenemia (Freepik.com)

SajianSedap.com - Wortel merupakan salah satu sayuran yang sering dikonsumsi setiap hari.

Biasanya, wortel digunakan untuk campuran olahan sup atau tumisan yang meggoyang lidah.

Bahkan wortel pun dipercaya mampu menyehatkan mata karena kandungan betakarotennya.

Baca Juga: Iseng Makan Wortel Tiap Hari, Seorang Wanita Kaget Liat Kondisi Tubuhnya Saat Cek ke Dokter, Efeknya Bikin Melongo!

Baca Juga: Satu Indonesia Wajib Tahu! Coba Minum Campuran Jus Wortel dan Jahe, Jangan Kaget Dengan Khasiat Luar Biasa yang Terjadi Pada Tubuh

Namun, Anda perlu waspada, meski sehat ternyata makan wortel pun akan menjadi racun jika dikonsumsi secara berlebih.

Bagaimana mungkin wortel bisa menjadi berbahaya jika dikonsumsi?

Masih tidak percaya? simak ulasananya beriktu inin agar Anda tidak terlalu berlebihan konsumsi wortel.

Efek Berbahaya Terlalu Banyak Konsumsi Wortel

Pada dasarnya, wortel merupakan makanan super yang memiliki banyak manfaat.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa jika dikonsumsi secara rutin dan dengan takaran yang tepat, wortel bisa menjaga kesehatan mata.

Tak hanya itu, wortel pun bisa menurunkan risiki kanker payudara.

Baca Juga: Disebut Bagus untuk Menjaga Kesehatan Mata, Makan Wortel Terus Menerus Malah Bisa Bikin Tubuh Terkena Efek Mengerikan Ini

Baca Juga: Warga Se-Indonesia Nyesel Baru Tahu, Cuma Modal Jus Wortel Uban di Kepala Bisa Hilang dalam Sekejap

Namun, wortel akan berubah menjadi racun bagi Anda jika dikonsumsi secara berlebih karena bisa menyebabkan karotenemia.

Menurut dokter kulit Melissa Piliang, karotenemia disebabkan oleh terlalu banyak beta-karoten dalam darah.

Lebih baik konsumsi wortel mentah untuk mendapatkan manfaatnya.

Beta-karoten merupakan pigmen pada buah dan sayuran yang berwarna merah, oranye dan kuning.

“Makan terlalu banyak makanan yang mengandung beta-karoten dapat mengubah warna kulit Anda menjadi oranye,” kata Piliang.

Namun, Piliang menyebut, kasus karotenemia ini jarang terjadi.

Hal semacam ini hanya terjadi 1-2 kasus dalam setahun.

Agar kita lebih waspada, beberapa makanan mengandung beta-karoten yang mudah kita antara lain, aprikot, blewah, wortel, mangga, jeruk, labu, dan ubi jalar.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini :

Terlihat, karotenemia tidak selalu disebabkan oleh makanan yang bewarna jingga.

Makanan lain seperti apel, kol, sayuran berdaun hijau, kiwi, asparagus, dan bahkan terkadang telur dan keju juga bisa menyebabkan karotenemia.

Karotenemia biasanya merupakan penyebab dari diet ketat atau dari terlalu banyak mengonsumsi makanan tertentu.

Hal ini bisa memicu risiko seseorang mendapatkan terlalu banyak dan terlalu sedikit nutrisi tertentu.

“Anda harus makan sekitar 20-50 miligram beta-karoten per hari selama beberapa minggu untuk melihat perubahan warna kulit,” kata Piliang.

Baca Juga: Jangan Lagi Makan Wortel Kalau Masih Dibersihkan dengan Cara Ini, Yang Ada Seisi Rumah Malah Alami Kerugian

Menurut dia, satu wortel berukuran sedang mengandung sekitar empat miligram beta-karoten di dalamnya.

Jadi, jika kita makan 10 wortel sehari selama beberapa minggu kita bisa mengalami karotenemia.

Makan makanan yang seimbang membantu kita memastikan makan semua nutrisi yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.

Namun, bagaimana warna kulit bisa berubah karena karotenemia?

Menurut Dr Piliang, kelebihan beta-karoten dalam darah menempel pada area tubuh yang memiliki kulit lebih tebal.

Misalnya, telapak tangan, telapak kaki, lutut, siku, dan lipatan di sekitar hidung.

Area tersebut merupakan area pertama yang terlihat oleh mata mengalami perubahan warna, dan terlihat sangat jelas pada orang berkulit lebih terang.

Perubahan warna kulit akan terus menjadi gelap saat kita makan lebih banyak makanan kaya beta-karoten.

Karotenemia biasanya didiagnosis dengan meninjau riwayat diet dan menguji kadar dalam darah.

Untuk mengatasinya, kita cukup mengurangi jumlah makanan kaya beta-karoten yang kita konsumsi.

Baca Juga: Iseng-iseng Tambah Wortel saat Masak Kaldu Ayam, Ibu Rumah Tangga Ini Kaget saat Mencicipi Hasilnya

Perubahan warna kulit biasanya akan mulai memudar dan kembali normal dalam beberapa bulan.

"Anak-anak kecil mungkin berisiko lebih tinggi terkena karotenemia karena makanan bayi yang dihaluskan seperti labu dan wortel," kata Piliang.

Namun, ia menegaskan, karotenemia tidak menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya.

Terlepas dari itu, kita harus melakukan pemeriksaan saat melihat adanya banyak rona kuning pada kulit atau sesuatu yang tidak beres.

Penyakit ginjal, penyakit kuning, penyakit tiroid, diabetes dan anoreksia semuanya dapat menyebabkan perubahan warna kulit.

Saat mengalami karotenemia, bagian putih mata harus tetap putih, tidak seperti penyakit kuning di mana bagian putih mata berwarna kuning.

Kasus karotenemia adalah contoh nyata adanya efek samping mengonsumsi terlalu banyak makanan tertentu, meski makanan tersebut kaya gizi.

Ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi berbagai buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, lemak sehat dan karbohidrat kompleks.

Nah, jika kita melihat adanya perubahan warna pada kulit dan itu tidak hilang dalam beberapa hari, segera berkonsultasi dengan dokter.

Tetap menjaga keseimbangan makan adalah kunci kesehatan tetap terjaga.

Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca Juga: Tidak Sengaja Mencampur Jus Wortel Dengan Jahe, Efeknya Untuk Tubuh Bikin Wanita Ini Shock! Luar Biasa BangetArtikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Terlalu Banyak Makan Wortel Bikin Warna Kulit Berubah, Percaya?