SajianSedap.com - Tak terasa tahun 2021 sudah berjalan delapan bulan, dan tersisa empat bulan lagi untuk menyambut tahun baru.
Apa yang sering Anda lakukan di rumah?
Di tengah pandemi Covid-19 dan PPKM ini, pasti banyak orang yang menghabiskan waktu di rumah.
Makan dan minum minuman yang manis pastinya jadi kebiasaan yang nikmat.
Apalagi setiap hari kita bisa menghabiskan waktu untuk rebahan.
Padahal, ada beberapa bahaya minuman manis dan rebahan yang tak kita ketahui, loh!
Kebiasaan konsumsi minuman manis dipadukan dengan pola hidup kurang gerak dan banyak rebahan (sedentary) bisa timbulkan risiko penyakit, nih!
Gak percaya?
Bahaya Minuman Manis dan Rebahan
Memang nikmat, tapi bahaya rebahan dan doyan minuman manis bisa menimbulkan risiko kesehatan yang fatal.
Awalnya biasa saja, namun jika sering apalagi jika rutin dilakukan setiap minggu akan menimbulakan beberapa penyakit mematikan.
Hal ini pun seperti pembahaan topik mengenai kebiasaan minum minuman manis juga menjadi perbincangan di media sosial Twitter baru-baru ini.
Dikutip SajianSedap dari Kompas.com, hal ini terlihat melalui sebuah utas yang diunggah akun @afrkml.
Banyak dari kita yang sebetulnya sudah menyadari risiko kesehatan di balik kebiasaan mengonsumsi sesuatu yang manis.
Namun, karena efeknya tak langsung terlihat, banyak yang mengabaikannya.
"Efek kesehatan tersebut tidak langsung terlihat. Makan banyak hari ini besok langsung kejadian, enggak.
Butuh waktu lama yang secara kronik atau bertahun-tahun," ungkap dr Raissa Edwina Djuanda, MGizi, SpGK kepada Kompas.com, Rabu (4/8/2021).
Gejala baru dapat terlihat ketika kita sudah terkena penyakit tertentu akibat terlalu banyak minum minuman manis.
Misalnya, seseorang yang terkena diabetes dapat mengalami gejala awal seperti banyak makan dan minum, serta banyak buang air kecil.
Orang tersebut juga mungkin mudah sekali merasakan haus.
"Jadi memang harus waspada kalau kita jadi gampang banget haus, minumnya jadi banyak banget, gampang lapar, ditambah buang air kecil juga banyak," tuturnya.
Ancaman Penyakit
Kebiasaan minum minuman manis seiring waktu dapat menyebabkan seseorang mengalami obesitas.
Menurut dokter yang berpraktik di MMC Hospital dan RSPI Puri Indah itu, obesitas dapat memicu sejumlah kondisi kesehatan lain.
Misalnya seperti diabetes, sindrom metabolik, perlemakan hati, kolesterol, obstruktif sleep apnea, dan masalah kesehatan mental seperti depresi.
Saat ini, banyak pula yang mengalami sindrom polikistik ovarium (PCOS) akibat kebiasaan minum minuman manis.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Komplikasi obesitas juga dapat menyebabkan kondisi seperti asam urat, gangguan sendi, dan lainnya.
"Jadi kalau sudah kena obesitas sebenarnya penyakit lain mengikuti," ungkap dokter yang juga berbagi konten seputar gizi lewat akun YouTube "Dokter Raissa Djuanda" itu.
Raissa juga mengingatkan bahwa komplikasi obesitas juga bisa terjadi pada orang-orang di usia muda. Beberapa pasiennya bahkan berusia di bawah 17 tahun.
"Saya menemukan beberapa kasus anak yang usianya di bawah 17 tahun beberapa di antaranya sudah mengalami hipertensi atau darah tinggi akibat kegemukan."
"Jadi harus hati-hati karena dari anak saja ternyata sudah bisa mengalami komplikasi ini," tuturnya.
Mengurangi kebiasaan minum minuman manis Minuman seperti boba atau es kopi susu dengan gula aren memang menyegarkan.
Namun, penting untuk diperhatikan agar kita tak mengonsumsi gula harian berlebih.
Sebab, mengonsumsi sesuatu yang manis dapat menimbulkan kecanduan.
Bukannya berhasil mengontrolnya, porsi yang kita konsumsi malah bisa bertambah dari hari ke hari.
Menurut Raissa, penting untuk berusaha membiasakan diri untuk tidak makan atau minuman manis.
"Sifatnya gula ini adiktif. Jadi kalau kita sudah terbiasa, pasti kita akan cari terus," ucapnya.
Jika kita mengonsumsi minuman kemasan, pastikan melihat tabel gizi sebelum meminumnya.
Pilihlah produk dengan kandungan gula yang lebih sedikit.
Namun, di luar minuman kemasan, kita harus cermat menghitung gula yang kita asup.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), rekomendasi asupan gula harian sebaiknya tak lebih dari 50 gram atau empat sendok makan.
Jika kita mengonsumsi minuman dengan dua sendok makan gula, pastikan di sisa hari itu kita tak mengonsumsi gula lebih dari dua sendok makan, baik dari makanan maupun minuman.
"Jadi dihitung saja. Misal sudah minum kopi dua sendok, artinya jatah harian hanya sisa dua sendok makan lagi.
Itu mungkin sudah terpenuhi dari makanan dan minuman yang diasup selain kopi tadi." "Jadi, jangan ditambahkan yang manis-manis lainnya," kata Raissa.
Maka dari itu, yuk kita kontrol kesukaan kita dalam minum minuman manis.
Dan usahakan untuk melakukan olahraga agar tubuh tetap sehat dan bugar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai Risiko Penyakit akibat Doyan Minuman Manis dan Rebahan"