Sajiansedap.com - Anda pasti sudah tahu kalau lokasi diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 ada di Papua.
Papua memang dikenal punya banyak hal unik yang jarang diketahui banyak orang loh.
Papua bisa jadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Menariknya, tempat tersebut bukan hanya kaya akan wisata, melainkan keramahan masyarakat hingga kuliner khas daerahnya, salah satunya ialah Papeda.
Papeda ialah makanan khas Papua yang sangat populer.
Tahukah anda tentang hal menarik dari makanan khas Papua ini?
Baca Juga: Resep Cakalang Kuah Kuning Enak, Hidangan Khas Papua Dengan Aroma Rempah yang Sedap
Nah, melansir dari Kompas.com, berikut ini 4 fakta unik tentang papeda yang perlu Kawan Puan ketahui.
Mari kita simak bersama.
4 Fakta Unik Papeda
1. Filosofi papeda
Papeda mempunyai filosofi yang mendalam bagi masyarakat Papua, di mana ketika menyantap makanan khas ini, biasanya suatu keluarga akan menggunakan helai dan hote.
Helai merupakan alat makan tradisional yang terbuat dari kayu sebagai tempat sajiannya, sedangkan hote yakni piring kayu sebagai tempat menyantap papeda.
Tradisi menyantap papeda dari satu piring sama dalam satu keluarga oleh masyarakat Sentani disebut sebagai helai mbai hote mbai, kata mbai berarti satu.
Istilah tersebut memiliki arti makan dalam satu keluarga dapat menjadi cerita yang bisa disimpan untuk masa depan anak dan cucu.
Jadi bagi masyarakat Papua, acara makan keluarga itu sebagai ikatan kekeluargaan sebagai ruang diskusi antara orang tua dan anak.
2. Proses membuat papeda
Pembuatan papeda dengan bahan tepung sagu yakni caranya tepung direndam dalam air selema kurang lebih 15 menit.
Setelah direndam, pati yang mengendap diambil saja kemudian dicampur dengan air yang nantinya akan dibuat sebagai papeda.
Selain itu, ada pula cara lain untuk membuat papeda yakni dengan air panas atau dingin, sagu, air jeruk, dan garam.
Langkah yang harus dilakukan pertama-tama rebus air, dan diamkan hingga mendidih.
Baca Juga: Sadis! Niat Baik Berbagi Makanan dengan Anak-Anak Papua, Dua Prajurit TNI Ini Malah Tewas Tertembak
Sambil menunggu, siapkan sagu di baskom dan diberi perasan jeruk, garam, serta air dingin secukupnya.
Aduk hingga rata dan saring, lalu siram air yang sudah mendidih ke dalam sagu, aduk rata, hingga papeda siap disantap.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
3. Ambil papeda dengan digulung
Mengambil papeda itu ada caranya sendiri ya, Kawan Puan yaitu digulung dengan sumpit atau garpu.
Pastikan masing-masing tangan memegang sumpit atau garpu, lalu ambil papeda dengan digulung-gulung.
Tentunya mengambil papeda itu tidak semudah menyendok nasi ya, Kawan Puan, hal ini dikarenakan papeda memiliki tekstur yang kental seperti lem, sehingga untuk memindahkannya perlu digulung.
Tak hanya itu saja, Kawan Puan juga tak perlu mengunyah papeda karena bisa langsung ditelan.
Baca Juga: Yuk, Cicipi Kopi dari Sumatera sampai Papua di Festival Kopi Nusantara 2018
4. Disantap dengan ikan kuah kuning
Biasanya dalam menyantap papeda itu dilengkapi dengan makanan pendamping yakni ikan kuah kuning.
Selain ikan kuah kuning, adapun lauk pendamping lainnya seperti sayur ganemo, ikan goreng, dan kuah lalapan.
Wah, sepertinya sungguh lezat ya, Kawan Puan, apakah kamu tertarik untuk mencoba makanan khas Papua ini?
Kuliner Papua Tak Ada yang Digoreng
Selain rasa, pengolahan makanan jadi juga salah satu #KemilauKulierIndonesia yang menarik untuk dikulik.
Di Papua, cara mengolah bahan-bahan masakan bisa terbilang sangat unik, lo.
Menurut Rika Ramandey, seorang yang berpengalaman di bidang kuliner Papua, hampir tidak ada masakan Papua yang digoreng.
Alasannya karena sulit sekali menemukan minyak goreng di Papua.
Baca Juga: Racun dalam Jengkol Bisa Mengancam Nyawa? Ini Pendapat Ahli Biar Tidak Salah Paham
"Karena di Papua sana sulit sekali minyak goreng," ujar Rika di Ragam Budaya Papua di Plaza Sarinah, Jakarta dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com Jumat (6/12/2019).
Seperti kita tahu, sebagai daerah paling luar di Indonesia, pembangunan dan akses di Papua bisa dibilang kurang.
Karena itu, bahkan untuk bumbu seperti bawang dan garam saja sulit didapatkan di sana.
"Jangankan minyak goreng, bumbu seperti bawang dan garam saja kadang susah."
Namun, hal ini bisa dibilang jadi berdampak baik bagi masyarakat Papua.
Soalnya, mereka jadi lebih sehat karena makanannya diolah dengan cara yang sehat.
"Makanya orang Papua kalau masak yang prosesnya tetap bisa mempertahankan gizi di dalam makanan," lanjutnya.
Memasak makanan dengan digoreng memang nikmat, tapi sebenarnya kurang sehat.
Nah, dengan banyaknya kandungan minyak di dalam makanan tersebut, maka bisa mengurangi gizi yang terkandung di dalam sebuah kuliner.
Namun begitu, bukan berarti masyarakat Papua sama sekali tidak menggunakan minyak, ya.
Menurut Rika yang pernah cukup lama tinggal di Papua, minyak yang sering digunakan di Papua adalah minyak buatan sendiri yaitu minyak kelapa.
Pasalnya, di Papua banyak ditanami pohon kelapa sehingga lebih mudah untuk memproduksi minyak kelapa.
"Minyak kelapa itu juga tidak digunakan sebagai cara masak, lebih sering jadi perawatan kulit dan tubuh," kata Rika.
"Makanya orang Papua kalau tidak masak pakai bakar batu yang disayur pakai santan kelapa," jelas Rika yang memiliki darah Papua dari ibunya merupakan asal Sentani.
Artikel telah ditayangkan di tribunnews.com dengan judul, 4 Fakta Unik Papeda, Makanan Khas Papua Tempat PON XX Diselenggarakan